JAKARTA, KOMPAS.com - Pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kini dapat mengakses layanan telemedicine gratis.
Program ini memungkinkan pasien Covid-19 berkonsultasi dengan dokter hingga menebus obat secara online. Seluruh layanan pun tak dipungut biaya.
Meski demikian, masih ada sejumlah pasien yang kesulitan mengakses layanan yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Yana (28), mengaku sudah mendapatkan pesan dari Kemenkes melalui WhatsApp yang berisi tautan untuk mengakses layanan telemedicine gratis.
Baca juga: Alur Layanan Telemedicine, Cara Akses, hingga Obat Gratis untuk Pasien Isoman
Ia kemudian mengakses tautan itu dan berhasil terhubung dengan dokter di salah satu aplikasi telemedicine.
Kala itu konsultasi dengan dokter berjalan lancar dan tak ada pungutan biaya.
Dokter memberikan resep digital untuk menebus obat paket B untuk pasien bergejala ringan. Obat dalam paket ini terdiri dari multivitamin C, D, E, Zinc sebanyak 10 butir; kemudian azithromisin 500 mg 5 butir; oseltamivir 75 mg sebanyak 14 butir; dan parasetamol tab 500 mg sebanyak 10 butir.
Baca juga: Catat, Ini 114 Lab Pemeriksaan Covid-19 di Jakarta untuk Akses Telemedicine Gratis
Yana lalu mengikuti proses selanjutnya dengan mengirim resep digital tersebut ke nomor WhatsApp Apotek Kimia Farma sesuai domisilinya.
"Tapi tidak direspons, akhirnya saya beli obat sendiri," kata Yana kepada Kompas.com, Kamis (15/7/2021).
Yana mengaku seharian menunggu kabar dari Kimia Farma berkait proses penebusan obatnya. Karena khawatir kondisinya makin memburuk, maka ia akhirnya memutuskan membeli obat dengan biaya sendiri.
Baca juga: 5 Fakta Telemedicine bagi Pasien Isoman Covid-19 dan Obat Gratis
Yana menilai program telemedicine gratis ini sebenarnya sudah cukup baik. Namun, ia berharap ada perbaikan dalam proses penebusan obat.
"Mungkin harus diperbaiki supaya lebih responsif dan cepat prosesnya," kata warga Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Kasus serupa juga disampaikan sejumlah warga di media sosial. Yanti Hartanti, misalnya, yang mengadukan masalah penebusan obat dengan membawa-bawa akun Twitter resmi Kemenkes RI.
"@KemenkesRI dapat Wa dr Kemenkes untuk konsultasi dan obat gratis untuk covid. Sudah dapat resep dr dokter tp obat belum dikirim. Diambil langsung ke kimia farma, tidak bisa dengan alasan harus dikirim pake courier. Tp sudah 4 hari, sy belum terima obatnya," tulis Yanti lewat akun @yantihartanti.
Baca juga: KSPI Minta BPJS Kesehatan Berikan Vitamin dan Obat Covid-19 Gratis untuk Pasien Isoman
Keluhan juga disampaikan akun Twitter @putpuwi. Ia mengaku harus membeli obat sendiri karena tak berhasil mendapat obat dari program telemedicine gratis.
"Sy Beli obat smp 3 jt. App & hotline kemenkes NO RESPON. Obat gratis telemedicine? Bullshit. kimia farma fasilitasi obat gratis? Mana? Ngimpi kl Dinyatakan ga bs isoman. dirujuk ke wislet, tdk dpt kamar. Pdhl saat ini tmn sy lg tidur di wislet. Disebelahny ada 3 bed kosong," tulis dia.
Direktur Operasional Kimia Farma Apotek Abdul Aziz tak menampik adanya permasalahan yang dialami beberapa pasien isoman Covid-19 dalam penebusan obat.
Ia mengimbau pasien yang mengalami kendala untuk langsung menghubungi layanan call center Kimia Farma di nomor 1500255.
Baca juga: Kimia Farma Tunda Vaksinasi Berbayar
"Silakan hubungi saja call center biar lebih jelas lah permasalahannya apa dan solusinya nanti bagaimana. Karena ini kan kasus per kasus sih," kata dia.
Ia menegaskan pihaknya terus memitigasi setiap masalah yang muncul. Namun, Aziz memastikan jumlah pasien isoman yang mengalami kendala saat menebus obat jumlahnya tidak banyak.
"Tidak banyak sih. Mungkin sehari di atas 1.000 yang masuk, yang bermasalah paling hanya satu atau dua," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.