Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien di RS Wisma Atlet Terus Berkurang, Kini 3.486 Orang

Kompas.com - 27/07/2021, 10:31 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran terus berkurang dalam beberapa waktu terakhir, seiring dengan menurunnya kasus harian di Ibu Kota.

Berdasarkan data pada Selasa (27/7/2021) pagi ini pukul 08.00 WIB, ada 3.486 pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian mengatakan, jumlah pasien pagi ini berkurang dibandingkan data kemarin.

Baca juga: Pasien di RS Wisma Atlet Terus Berkurang, Kini 3.929 Orang

"Jumlahnya berkurang 443 orang, semula 3.929 jadi 3.486," kata Aris, Selasa pagi.

Aris mengatakan, seluruh pasien itu dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran, yakni tower 4, 5, 6 dan 7. Para pasien itu umumnya mengalami gejala sedang hingga berat.

Sementara itu, pasien yang mengalami gejala ringan atau pun tanpa gejala menjalani perawatan di RSDC Rusun Nagrak serta RSDC Pasar Rumput.

Baca juga: Gedung Arafah Asrama Haji Pondok Gede Rawat Pasien Covid-19 Gejala Berat hingga Kritis

Berdadarkan data pagi ini, ada 223 pasien yang menjalani rawat inap di tower 1, 2 dan 3 Rusun Nagrak di Cilincing, Jakarta Utara. Jumlah itu juga mengalami penurunan dibandingkan data kemarin.

"Jumlah pasien rawat inap di Rusun Nagrak berkurang 59 orang dibanding kemarin," kata Aris.

Sementara di RSDC Pasar Rumput, ada 192 orang yang menjalani rawat inap. Jumlahnya bertambah 49 orang dibandingkan data kemarin.

Baca juga: Wali Kota Imbau Warga Jakarta Utara yang Terpapar Covid-19 Jalani Isolasi di Rusun Nagrak

Disaat bersamaan, terjadi penurunan kasus Covid-19 di ibu kota. Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan, tren positivity rate Covid-19 di Jakarta mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Setelah sempat menyentuh angka 43 persen pada 13 Juli lalu, angka ini perlahan menurun dan kemudian sampai pada angka 24 persen pada 24 Juli kemarin.

Anies mengeklaim, tren penurunan positivity rate tersebut dibarengi dengan jumlah testing yang semakin tinggi. Menurut dia, testing Covid-19 di Jakarta sudah 30 kali lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

"Jadi ada tren positivity rate yang menurun, di sisi lain testing kita di Jakarta itu selalu tinggi yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com