Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Penjualan Sapi 23 Pedagang di Depok Dibawa Kabur, Kerugian Ditaksir Rp 1,4 Miliar

Kompas.com - 01/08/2021, 19:41 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sumber Warta Kota

DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 23 pedagang sapi di Kota Depok diduga menjadi korban penipuan oleh koordinator penjual sapi.

Salah seorang korban bernama Abdulloh, pada Minggu (1/8/2021), menyatakan bahwa kerugian yang mereka alami setidaknya mencapai Rp 1,4 miliar.

Adapun terduga pelaku penipuan itu berinisial IK. Dia bekerja sebagai koordinator penjual sapi saat Idul Adha 2021 lalu.

Dia menyatakan, IK diduga membawa kabur hasil penjualan puluhan sapi yang didatangkan dari Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: UPDATE: 1.024 Kasus Baru Covid-19 di Depok, 29 Pasien Meninggal

Abdulloh mengaku, dia dan para korban lainnya sudah mencoba menghubungi IK berkait pembayaran hasil penjualan selama momen Idul Adha 2021.

Namun, saat terduga pelaku itu dihubungi, nomor ponselnya tidak aktif.

"Sampai sekarang tidak ada kejelasan dari dia kapan akan dibayar, karena menghilang begitu saja," ucap korban dilansir dari Warta Kota, Minggu.

Abdulloh mengungkapkan kronologi dugaan penipuan yang dilakukan oleh terduga pelaku itu.

IK bertugas sebagai koordinator penjual sapi di Kota Depok sejak 2019.

Selaku koordinator penjualan, IK seharusnya membagikan pembayaran hasil penjualan kepada tiap penjual setelah Idul Adha 2021.

Baca juga: Dua Harimau Sumatera di Ragunan Terpapar Covid-19, Anies: Sudah Ada Tanda-tanda Kesembuhan

Pada 23 Juli 2021, IK sempat menjanjikan kepada 23 pedagang itu bahwa dirinya bakal membayarkan hasil penjualan sapi selama Idul Adha pada 24 Juli 2021.

Namun, ke-23 penjual sapi asal Bima itu tak kunjung mendapatkan bayaran dari IK hingga saat ini.

Abdullah menambahkan, sebelum bekerja sebagai koordinator penjualan sapi, IK merupakan mantan anggota TNI.

Dia berujar, pihaknya akan melaporkan kasus penipuan itu ke Polres Metro Depok pada Senin besok.

"Kami berharap masalah ini bisa segera diselesaikan secepatnya, kami hanya meminta hak kami diberikan karena kami di sini juga sudah enggak punya uang, jangankan untuk pulang ke Bima, untuk makan saja kami tidak punya uang," urai dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com