Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BOR Pasien Covid-19 di Jakarta Kini Sentuh Angka 56 Persen, ICU 79 Persen

Kompas.com - 03/08/2021, 17:22 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) di Jakarta terus menurun.

Hari ini, Selasa (3/8/2021), tingkat BOR sudah berada di bawah 60 persen, jauh jika dibandingkan dengan puncak pandemi yang keterisian sempat mencapai 95 persen.

"Pada saat ini BOR pada tempat tidur di RS 56 persen, kemudian ICU 79 persen. Ini sudah jauh lebih rendah dibanding pertengahan Juli pada saat itu kita di angka 94-95 persen," kata Anies dalam rekaman suara, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: BOR Rumah Sakit di Kota Bekasi Turun, Kini Angkanya di Bawah Standar WHO

Anies mengatakan, tidak hanya BOR yang turun, tetapi juga angka kasus aktif pasien Covid-19 mulai berkurang drastis.

"Kalau kita lihat angkanya tanggal 16 Juli ada 130.000-an kasus aktif, sekarang 16.000-an kasus aktif, turunnya sudah hampir 100.000," ucap dia.

Untuk terus menurunkan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta, Anies meminta semua pihak untuk meneruskan langkah yang selama sebulan ini dilakukan.

Baca juga: Saat Angka Kematian Pasien Covid-19 di Jakarta Masih Tinggi…

Karena terbukti selama sebulan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang dijalankan mampu mengurangi penularan Covid-19.

"Karena selama sebulan ini kita sama-sama meningkatkan keseriusan dalam prokes, jadi itu dijaga maskernya, jaga jaraknya, jaga mobilitasnya itu harus diteruskan," kata Anies.

Langkah kedua, Anies meminta masyarakat Jakarta melakukan vaksinasi Covid-19 yang saat ini sudah menyentuh 7,8 juta penduduk Jakarta untuk dosis pertama.

"Jadi yang belum vaksin datangi tempat vaksinasi, ada lebih dari 300 lokasi di seluruh Jakarta dengan mudah mendapatkan itu," kata dia.

Data 2 Agustus 2021, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 818.764 kasus.

Dari jumlah kasus itu, 791.422 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, 14.979 masih dalam perawatan dan 12.363 dinyatakan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com