Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Bupati Bekasi Janji Usut Pencemaran Kali Cilemahabang

Kompas.com - 06/09/2021, 20:29 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan berjanji akan menelusuri dugaan pencemaran Kali Cilemahabang, Desa Suka Karya, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.

Diberitakan Tribun Bekasi, dalam waktu dekat, Pemkab Bekasi akan memanggil pihak pabrik yang diduga mencemari air sungai sehingga berwarna hitam pekat tersebut.

"Setelah ini kami Forkopimda akan mengecek ke pabrik-pabrik untuk melihat pengelolaan limbah yang diduga membuat sungai ini hitam," ujarnya saat mengunjungi lokasi bantaran kali, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Tak Punya Sumur, Warga Gunakan Air Kali Cilemahabang yang Hitam untuk Mandi hingga Cuci Piring

Selain itu, lanjut Dani, Polres Bekasi dan jajarannya juga sudah melakukan pengamatan perihal penyebab pencemaran sungai tersebut.

"Sekarang akan kami coba panggil dan kami tunjukkan dampak dari kegiatan mereka membuang limbah, tentu akan kami tindak lanjuti setelah temuan di lapangan," imbuh dia.

Bahkan, Dani mengatakan pihaknya akan membentuk satgas yang melibatkan masyarakat guna membantu memantau pencemaran lingkungan.

"Kami juga bisa bentuk satgas dari perangkat hukum dan masyarakat pencinta lingkungan untuk melakukan pengawasan harian," katanya.

Baca juga: Dituduh Melecehkan Seksual, Para Pegawai KPI Bakal Lapor Balik ke Polisi

"Kalau kami kan enggak mungkin mantau 24 jam di sini ya, jadi masyarakat setempat akan kami libatkan untuk mengawasi pabrik pembuang limbah itu agar laporan itu akan kami tindak lanjuti," lanjut dia.

Sebelumnya, diketahui warga bantaran Kali Cilemahabang di Desa Karang Asih masih memanfaatkan air kali tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Masyarakat masih mencuci di pinggir sungai karena memang sumber air utama," kata Dani.

Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, para warga membeli air bersih dari penjual air keliling.

Baca juga: Kondisi Covid-19 Terkini di Jakarta, Grafik Kasus Mendatar dan Jumlah Pasien Berkurang

Warga mengaku tidak ada sumur air di wilayah desa tersebut.

"Kalau air minum beli dari tukang panggul. Enggak ada di sini mah yang punya sumur, Pak," jawab seorang warga saat ditanya oleh Dani.

Warga lainnya bernama Wini mengatakan, air sungai tersebut mulai menghitam sejak empat tahun lalu.

Ia mengatakan, sejumlah warga sempat mengajukan keluhan, tetapi hingga kini belum ada tindak lanjut terkait hal tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul "Dani Ramdan Janji Telusuri Pabrik Pencemar Air Kali Cilemahabang Menjadi Hitam". (Tribun Bekasi/Rangga Baskoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com