Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Klaster Sekolah, Ini Penjelasan Dinkes DKI soal 2 Siswa SDN 03 Klender Positif Covid-19

Kompas.com - 25/09/2021, 07:14 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia memastikan, adanya dua siswa SDN 03 Klender terpapar Covid-19 tak bisa digolongkan sebagai klaster sekolah saat belajar tatap muka.

Sebab, dua siswa tersebut dinyatakan positif Covid-19 satu hari setelah pembelajaran tatap muka (PTM) berlangsung.

Dwi mengatakan, ada kemungkinan dua siswa yang dinyatakan positif Covid-19 terpapar bukan di sekolah, melainkan di rumah atau tempat lain.

"Kalau dilihat dari tanggal, (31 Agustus) itu baru satu hari setelah PTM ya kan, kalau kita Covid-19 (harus) ada masa inkubasi," kata Dwi saat dihubungi melalui telepon, Jumat (24/9/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Sanggah Temuan Kemendikbud Ristek soal 25 Klaster Covid-19 di Sekolah, Ini Fakta Versi DKI

Siswa positif Covid-19 tersebut dideteksi setelah Dinkes DKI Jakarta melakukan pelacakan kasus aktif secara random di beberapa sekolah yang menggelar PTM.

"Kami melihat active case finding dalam beberapa sekolah, tidak semuanya, untuk melihat dulu gambaran kasar dari risiko dan situasi Covid-19 di beberapa sekolah," ujar dia.

Setelah dilakukan pemeriksaan, terdapat enam sekolah yang ditemukan kasus Covid-19 dan ditutup sementara selama 3x24 jam untuk proses disinfeksi.

Baca juga: Disdik DKI: Survei Kemendikbud Terkait Klaster Belajar Tatap Muka Keliru

Keenam sekolah tersebut, yaitu:

  1. SDN 03 Klender, dua siswa terpapar
  2. SMKN 66 Jakarta Timur, seorang guru kemungkinan terpapar di rumah
  3. SDN 02 Pondok Ranggon, satu siswa kemungkinan terpapar di rumah
  4. SMP PGRI 20 Jakarta Timur, satu orang guru kemungkinan terpapar di luar sekolah
  5. SMAN 25 Jakarta Pusat, satu siswa terpapar kemungkinan di luar sekolah
  6. SMAN 20 Jakarta Pusat, satu siswa terpapar kemungkinan di luar sekolah

Dwi mengatakan, dari kesimpulan yang didapat, Dinkes tidak melihat ada klaster di SDN 03 Klender meskipun terdapat dua siswa yang terpapar kasus Covid-19.

Sebab, meski kasus aktif ditemukan di tempat yang sama dan dalam waktu yang sama, waktu penularan bisa terjadi jauh sebelum proses belajar tatap muka berlangsung di sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com