JAKARTA, KOMPAS.com - Kemunculan bayi manusia silver di Pamulang, Tangerang Selatan, yang membuat heboh warganet ternyata bukan kasus satu-satunya di Indonesia.
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mencatat, ada ratusan keluarga manusia silver yang terdiri dari orangtua dan anak yang mencari nafkah sebagai manusia silver.
Mereka akan melumuri tubuh dengan cat minyak berwarna silver dan kemudian mengamen di persimpangan jalan.
Di DKI Jakarta, terdapat setidaknya 189 keluarga manusia silver.
“Mereka hidup di jalanan, rumah kardus, atau tinggal di kolong jembatan,” ujar Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, Selasa (28/9/2021).
Baca juga: “Tsunami” Manusia Silver Akibat Pandemi, Ratusan Bayi dan Anak Ikut Dieksploitasi
Tidak hanya di Jakarta, kemunculan ratusan keluarga manusia silver juga terjadi di kota penyangga Jakarta, seperti di Depok dan Tangerang Selatan.
Ditemukan 200 keluarga manusia silver yang melibatkan anak dan bayi di Depok dan Tangerang Selatan, ujar Sirait.
“Ini telah menjadi fenomena yang memprihatinkan dan telah menjadi masalah sosial baru,” tandasnya, seperti dilansir TribunJakarta.com.
Selain menjadi masalah sosial, manusia silver juga berpotensi terkena masalah kesehatan. Terlebih, bayi dan anak yang tubuhnya masih amat sangat rentan.
Baca juga: Bayi 10 Bulan Jadi Manusia Silver di Pamulang, Ibunya Dibawa ke Dinsos Tangsel
Pakar Toksiologi Kimia, Dr.rer.nat (doktor ilmu sains) Budiawan menjelaskan, cat minyak yang biasa digunakan manusia silver mengandung berbagai senyawa kimia berbahaya, seperti xylen atau thiner, benzena atau toluen dan senyawa kimia aromatik lainnya.
Selain itu, ada pula kandungan zat logam Tembaga (Cu), chrom (Cr), cadmium (Cd), timbal (Pb), dan lain sebagainya.
"Ke semua zat tersebut dapat berbahaya dan berisiko bagi tubuh, jika terpapar atau kontak (dengan kulit) secara terus-menerus," jelas Budiawan saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/9/2021).
"Terlebih pada bayi yang amat sangat rentan tubuhnya jika terpapar dengan cat sablon tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Pasutri yang Ajak Bayi Jadi Manusia Silver di Pamulang Belum Diketahui Keberadaannya
Lebih lanjut, Budiawan mengatakan ada efek jangka pendek dan jangka panjang dari penggunaan cat minyak pada tubuh.
Efek jangka pendeknya berupa masalah kulit seperti gatal-gatal, pori-pori kulit tertutup, nyeri kulit, dan pusing.
Sementara, dalam jangka panjang, penggunaan cat minyak pada manusia silver bisa menyebabkan timbulnya kanker.
"Bahkan jika masuk melalui ingesti atau mulut, bisa menyebabkan kematian secara cepat," jelas Budiawan.
Berkaca pada fenomena manusia silver yang marak terjadi, Budiawan mengingatkan perlunya sosialisasi tentang bahaya dan risiko penggunaan cat minyak pada kulit.
(TribunJakarta.com, Bima Putra/Kompas.com, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.