Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga yang Urus Keperluan di Polsek Kelapa Gading Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi

Kompas.com - 01/10/2021, 14:40 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Kelapa Gading sudah mulai menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi terhadap masyarakat yang hendak mengurus berbagai keperluan di dalam Mapolsek Kelapa Gading.

Kapolsek Kelapa Gading AKP Rio Mikael Tobing mengatakan, pihaknya sudah melakukan uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi sejak Rabu (29/9/2021).

“Kamis ini sudah full berfungsi, di mana masyarakat bila hendak masuk ke Mapolsek Kelapa Gading wajib meng-scan aplikasi PeduliLindungi,” ujar Rio di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Kisah Bocah Ditemukan Bersama Jasad Neneknya di Kelapa Gading, 4 Hari Terkurung di Rumah

Setiap warga yang masuk melalui pos penjagaan akan diarahkan oleh anggota untuk membuka aplikasi PeduliLindungi dan memindai barcode melalui ponsel mereka.

Rio melanjutkan, hal itu dilakukan sebagai bentuk dukungan dalam mempercepat pelaksanaan vaksinasi.

“Ini kami wajibkan untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait percepatan vaksinasi. Jadi dengan penggunaan aplikasi ini masyarakat yang masuk ke Mapolsek Kelapa Gading diyakinkan sudah divaksinasi,” lanjutnya.

Baca juga: Terduga Korban Penipuan oleh Anak Penyanyi ND Jual Sawah dan Sapi demi Anak Jadi PNS

Warga yang tidak memiliki aplikasi PeduliLindungi atau kesulitan menggunakan ponsel pintar, akan diminta menunjukkan kartu vaksinasi untuk kemudian dilayani keperluannya.

“Apabila masuk ke sini dan belum divaksinasi, maka kami arahkan untuk melakukan vaksinasi di puskesmas sekitar. Namun akan tetap kami layani kegiatan kepolisiannya,” jelas Rio.

Salah satu warga yang mendatangi Polsek Kelapa Gading, Denada (27), mengaku sangat mendukung penerapan aplikasi terebut.

Baca juga: Politikus Gerindra: Interpelasi Formula E untuk Gagalkan Program Anies, Tak Bisa Dibiarkan

“Jadi lebih bagus ya, lebih rapi aja, saya sih enggak merasa repot,” ujar Denada.

Warga Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, ini tidak merasa kesulitan sebab dia sudah menggunakan aplikasi tersebut sejak pertama kali dirinya divaksinasi.

"Saya udah pakai PeduliLindungi sejak vaksinasi pertama beberapa bulan lalu," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com