JAKARTA, KOMPAS.com - Attaullah Nasiri (30) berjalan ke meja tempat penyuntikan vaksin Covid-19. Ia duduk lalu menyingsingkan baju.
Dokter kemudian mengambil dan menusukkan jarum suntik ke lengan. Attaullah kemudian mengembalikan bajunya seperti sedia kala.
Ia pun kembali ke tempat duduknya untuk menjalani observasi setelah vaksinasi. Attaullah kemudian mendapatkan keterangan tertulis sebagai bukti telah divaksin.
Baca juga: 600 WNA Pencari Suaka dari 13 Negara Jalani Vaksinasi di GOR Bulungan
“Ya saya sudah divaksin ya. Pertama kali baru datang ke sini. Rasanya sekarang sih belum ada keluhan,” ujar Attaulah setelah menerima vaksinasi.
Attaulah adalah salah satu pencari suaka asal Afghanistan atau pengungsi yang menerima vaksinasi Covid-19 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Bulungan, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (8/10/2021) pagi.
Attaulah satu dari 600 pencari suaka yang menerima vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi Covid-19 dilakukan atas kolaborasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamar Dagang Industri (Kadin) DKI Jakarta, dan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Indonesia.
Kesetaraan dan tugas kemanusian
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk para pencari suaka bagian dari bentuk kesetaraan untuk mendapatkan kesehatan di tengah pandemi.
"Karenanya, kami Jakarta di awal pandemi selalu melihat ini sebagai masalah umat manusia, yang semua harus mendapatkan perlakuan sama dan setara," kata di GOR Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: 600 Pencari Suaka Jalani Vaksinasi, Anies: Semua Harus Dapat Perlakuan Setara
Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk ratusan pencari suaka ini merupakan kegiatan kemanusiaan.
Anies menyadari betul pengungsi atau pencari suaka tetap berpotensi untuk tertular Covid-19 di Jakarta.
Anies menyebutkan, para pencari suaka datang ke berbagai negara dan kota termasuk ke Jakarta.
Para pencari suaka, lanjut Anies, merupakan orang-orang yang pergi dari kampung halamannya karena ada peperangan dan kekacauan politik.
“Mereka mengungsi ke berbagai negara Salah satunya ke Jakarta. Jakarta dalam ibukota Indonesia dan ibu kota Asean,” kata Anies.
Anies menyebutkan, Jakarta adalah kota megapolitan terbesar di belahan selatan bumi. Ia pun tak heran jika sebagian warga Jakarta tak berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.