DEPOK, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (8/10/2021), Polres Metro Depok akan menyelenggarakan rekonstruksi kasus terbunuhnya seorang anggota TNI AD Sertu Lopo di kawasan Patoembak, Cimanggis, pada Rabu (22/9/2021).
Polisi menyebut rekonstruksi ini dilakukan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang terjadinya suatu tindak pidana dan untuk menguji kebenaran keterangan tersangka/saksi yang ada.
Rekonstruksi juga akan dihadiri oleh perwakilan dari Kejaksaan Negeri Depok.
Baca juga: Mayat yang Ditemukan di Patoembak Depok adalah Anggota TNI, Diduga Korban Pembunuhan
"Surat dari penyidik hari ini telah diterima penuntut umum terkait rekonstruksi yang akan dilaksanakan di Polres Metro Depok," kata juru bicara Kejari Depok, Andi Rio Rahmat Rahmatu, melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (7/10/2021) malam.
"Besok yang akan hadir ke lokasi rekonstruksi yakni jaksa Alfa Dera bersama Adhi selaku penuntut umum," ia menambahkan.
Rekonstruksi ini diharapkan dapat menerangkan benar atau tidaknya keterangan-keterangan yang telah diperoleh kepolisian dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Baca juga: Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Depok, Niat Melerai Perkelahian tapi Berujung Tewas Ditusuk
"Nantinya hasil berita acara rekonstruksi Akan digunakan sebagai bagian berkas perkara yang akan dikirim penyidik ke jaksa penuntut umum untuk diteliti," ujar Andi.
Sebagai informasi, kasus ini menyeret satu orang pelaku, berinisial I, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh polisi.
Latar belakang kasus
Pembunuhan ini berawal dari pertikaian dua orang di kawasan Patoembak. Satu berinisial M, satu lagi berinisial A.
A disebut tersinggung karena M menggeber-geber sepeda motornya di kawasan Patoembak. Pertikaian cukup sengit. Kedua pihak enggan berbaikan.
M lalu memanggil teman dan kerabatnya dari Jakarta Selatan, termasuk di dalamnya I (28).
Konflik belum menemui ujungnya pada malam itu. Cekcok justru makin panas.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Anggota TNI di Depok Juga Tusuk Seorang Warga
I menyerang A dengan pisau lipat. Paha A jadi sasaran hingga menderita luka sobek sekitar 15 jahitan.
Seorang tentara kemudian didatangkan untuk menengahi keributan. Kabarnya, ia ditokohkan di komunitas ini. Ia adalah Lopo, berpangkat Sertu, bertugas di satuan Menzikon Pusat Zeni TNI AD.