"Formula E misalkan digeser juga gitu (untuk penanganan Covid-19," kata Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Gembong Warsono, 8 Juli 2021.
Dia juga mengatakan, Formula E tidak bisa diselenggarakan di masa pandemi Covid-19 sedang merebak sehingga sudah sepantasnya anggaran menganggur tersebut bisa digunakan untuk kondisi gawat darurat seperti ini.
Merasa pandemi mereda, Anies justru menerbitkan Instruksi Gubernur yang meminta agar ajang Formula E menjadi isu prioritas yang harus terselenggara di tahun 2022.
"Formula E: target keluaran: terselenggara lomba Formula E, target waktu: Juni 2022," tulis Anies dalam Instruksi yang diteken 4 Agustus 2021.
Instruksi tersebut memuat tentang penyelesaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022 dan ditujukan kepada Sekretaris Daerah Marullah Matali.
Anies meminta agar isu prioritas yang dia berikan bisa segera dikerjakan oleh jajaran Pemprov DKI Jakarta.
"Memastikan tercapainya penyesuaian isu prioritas daerah tahun 2021-2022," kata Anies.
Instruksi Anies yang terus "ngegas" untuk menyelenggarakan Formula E di saat kondisi Jakarta belum pulih dari pandemi dipertanyakan oleh 33 Anggota DPRD DKI Jakarta yang mengajukan hak interpelasi.
Para anggota Dewan dari dua fraksi yaitu PDI-P dan PSI merasa ada kejanggalan di balik kengototan Anies yang meminta ajang balap mobil listrik saat Jakarta barus saja melewati badai Covid-19.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi yang saat itu menjadi ketua perwakilan pengajuan hak interpelasi meminta satu hal ke Anies, yaitu mengembalikan uang tersebut agar bisa digunakan ke masyarakat yang sedang susah menghadapi pandemi.
"Lebih baik uangnya dimanfaatkan untuk masyarakat dalam mengatasi pandemi," kata dia.
Bukan tanpa alasan, Rasyidi mengatakan DKI Jakarta devisit anggaran Rp 3 triliun pada Agustus 2021 karena pendapatan daerah hanya mencapai Rp 55 triliun, sedangkan belanja daerah sudah mencapai Rp 57 triliun.
Angka pembiayaan Rp 2,3 triliun untuk commitment fee dalam lima tahun penyelenggaraan Formula E tiba-tiba diskon menjadi Rp 560 miliar.
Direktur Pengembangan Bisnis sekaligus Managing Director Formula E PT Jakarta Propertindo Gunung Kartiko mengatakan, diskon besar-besaran commitment fee tidak diberikan secara cuma-cuma tanpa perjuangan.
Kata dia, PT Jakpro bernegosiasi dengan pihak Formula E Operation (FEO) selama dua malam agar pemotongan commitment fee bisa dicapai.
"Berat sekali untuk kami laksanakan (negosiasi), itu dua malam lanjut terus, zoom meeting kita," kata Gunung saat ditemui, Rabu 6 Oktober 2021.
Meeting maraton selama dua malam tersebut membuahkan hasil. Kewajiban membayar Rp 2,3 triliun hilang, digantikan Rp 560 miliar yang sudah disetor dan dijadikan untuk 3 tahun penyelenggaraan Formula E 2022, 2023 dan 2024.
Kata Gunung, negosiasi berhasil diterima pihak FEO karena alasan pandemi Covid-19 yang sempat melanda Jakarta hingga dua gelombang.
"Karena kondisi Covid, kami kan pakai taktik dalam negosiasi, sekarang dalam kondisi kami begini (pasca lonjakan Covid-19) gimana? Kita turunkan juga (commitment fee) karena enggak mungkin juga terlaksana sesuai bussiness plan awal yang kita buat," tutur Gunung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.