"Di Pulau Jawa, ada 110-an spesies ular, yang berbisa tinggi sekitar 16-17 spesies saja," kata Welman.
Baca juga: Tepergok Pemilik Rumah, Komplotan Pencuri di Sawangan Depok Ditangkap
Lalu, apa yang sekarang perlu disiapkan oleh warga agar rumah tidak kemasukan ular?
Penghuni sebaiknya rutin membersihkan area kebun, memindahkan pot-pot, dan menata ulang tumpukan material.
Welman juga mengimbau warga untuk membuang sampah secara rutin.
"Jika induk kobra menaruh telur di halaman rumah, bisa diketahui jika kita menyapu, menggali, memindahkan material yang tidak terawat," kata Welman.
Seperti diketahui, ular menyantap tikus. Pasanglah lem tikus untuk mengurangi dan membasmi tikus di rumah dan sekitar.
"Tikus mengeluarkan bau kotoran yang memancing ular datang," ujar Welman.
Setelah hujan, warga diimbau selalu mengecek lubang-lubang di halaman dan sekitar rumah yang kering dengan diterangi senter.
Selain itu, opsi menyemprot parfum di dalam rumah bisa dicoba.
"Wangi menyengat tidak disukai oleh ular karena mengganggu penciumannya terhadap mangsa dan musuh. Wangi menyengat hanya efektif di ruang tertutup, bukan di teras atau halaman rumah terbuka," kata Welman.
Baca juga: Dipecat gara-gara Pinjol, Donna Gugat Jokowi ke Pengadilan
Warga diimbau menyiapkan alat bantu untuk menyiapkan alat bantu menangani ular di rumah. Warga juga diminta mempelajari, mengenali, dan mengidentifikasi ular sekitar rumah.
"Latih keluarga soal hal yang harus dilakukan jika bertemu ular. Stop, jangan pegang ular, jangan bunuh ular, amati pergerakan ular dan jika memungkinkan isolasi pergerakan ular, panggil tim snake rescue terdekat," tambah Welman.
Warga diminta tak perlu panik jika ada ular masuk ke rumah. Hindari menyentuh, memegang, atau menangani ular jika tidak terlatih.
Warga bisa menghubungi kantor pemadam kebakaran terdekat dan komunitas reptil terdekat dalam kondisi darurat.
Pemadam kebakaran dan komunitas reptil nanti akan membantu mengevakuasi ular.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.