Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Transjakarta Berulang, BP BUMD DKI: Indikasi Direksi Tidak Maksimal

Kompas.com - 03/12/2021, 15:37 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta Riyadi mengatakan, ada indikasi direksi Transjakarta tidak melaksanakan tanggungjawab secara optimal terkait rentetan peristiwa kecelakaan bus Transjakarta.

"Ada indikasi (tugas direksi) memang ada yang tidak dilaksanakan secara optimal gitu," kata Riyadi saat dihubungi melalui telepon, Jumat (3/12/2021).

Namun Riyadi menyebut belum bisa menentukan direktur bagian apa yang harus dievaluasi kinerjanya terkait dengan kecelakaan tersebut.

"Ada indikasi tapi kan belum kita (dalami)," tutur dia.

Baca juga: Rentetan Kecelakaan Bus Transjakarta dalam 40 Hari Terakhir

Riyadi mengatakan, akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait kecelakaan yang sering dialami bus Transjakarta.

Direksi Transjakarta, kata Riyadi, akan diundang untuk memberikan penjelasan terkait dengan kecelakaan berulang itu.

"Nanti kita akan undang dulu kita undang direksinya, penyebabnya apa, kita coba identifikasi dulu kan," ucap dia.

Sebagai informasi, kecelakaan Transjakarta terhitung sudah lima kali terjadi dalam kurun waktu 40 hari.

Kecelakaan terparah terjadi pada 25 Oktober. Sebanyak 31 orang mengalami luka-luka dan memakan dua korban tewas, satu orang di antaranya merupakan sopir bus Transjakarta.

Kecelakaan kembali terjadi berselang empat hari, tepatnya 29 Oktober 2021. Kecelakaan terjadi di Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Transjakarta Kerap Kecelakaan, Penumpang Merasa Ngeri dan Sebut Sopir Sering Ugal-ugalan

Kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh sopir yang mengantuk hingga menabrak beton separator sisi kanan jalan.

Belum genap sebulan, bus Transjakarta kembali mengalami masalah. Pada 4 Oktober 2021, bus Transjakarta mengeluarkan asap akibat tali vanbelt air conditioner (AC) yang terputus.

Peristiwa kecelakaan kembali terjadi Kamis (2/12/2021) kemarin. Bus Transjakarta mengalami kecelakaan tunggal karena menabrak pos polisi di Jalan Mayjen Sutoyo, PGC, Jakarta Timur.

Terbaru, kecelakaan tunggal kembali terjadi hari Jumat (3/12/2021) siang. Kali ini bus Transjakarta rute 1A Blok M - Balai Kota yang menabrak separator di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku akan mengevaluasi secara menyeluruh terkait peristiwa kecelakaan Transjakarta.

Dia mengatakan, Transjakarta akan menemukan masalah yang terjadi sehingga kecelakaan bisa dihindari.

"Nanti akan kita evaluasi lebih lengkap dan menyeluruh apa sesungguhnya masalah yang terjadi sehingga terjadi (kecelakaan) tabrakan," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis.

Riza Patria berjanji akan mencarikan solusi terbaik terkait dengan peristiwa kecelakaan tersebut.

"Nanti kita carikan solusi terbaik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com