Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Tangsel Andalkan Kader Jumantik buat Tekan Kasus DBD

Kompas.com - 04/12/2021, 23:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan menyebut kader jumantik telah berhasil menurunkan angka kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di wilayah.

Tercatat, ada 385 kasus DBD di Tangerang Selatan, terhitung sejak Januari hingga November 2021. Sementara ada 498 kasus pada tahun 2020.

"Tiap hari (menerjunkan) puluhan kader jumantik, khusus hari Sabtu ini 125 orang untuk 28 RW," ujar Kepala Dinas Kesehatan Alin Hendalin saat dihubungi, Sabtu (4/12/2021).

Baca juga: Polisi Hentikan Kasus Dugaan Penganiayaan Selebgram Ayu Thalia oleh Nicholas Sean

Alin mengatakan, setiap kader jumantik dapat melakukan tinjauan ke rumah-rumah warga guna memeriksa jentik yang dapat memunculkan nyamuk.

"Warga juga bisa melakukan secara mandiri untuk memeriksa jentik di rumah sendiri. Lakukan 3M plus, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," kata Alin.

Diketahui, munculnya kasus DBD di Tangerang Selatan berdampak pada permintaan trombosit yang meningkat.

Kepala Unit Donor Darah PMI Tangerang Selatan Suhara Manullang sebelumnya mengatakan, permintaan trombosit sudah mencapai 100 kantong dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir.

"Ada 90 sampai 100 kantong. Ini kelihatan akan terus meningkat," kata Suhara.

Baca juga: Polisi Periksa 3 Pembeli Aset Keluarga Nirina Zubir

Permintaan trombosit dalam penanganan DBD diperkirakan akan terus meningkat mengingat musim hujan akan berakhir pada Februari 2021.

"Menurut BMKG ada suhu global meningkat curah hujan meningkat dan puncaknya untuk Tangsel ini adalah Februari. Artinya sampai kepada masih musim penghujan ya permintaan trombosit biasanya meningkat," kata Suhara.

Suhara menambahkan, permintaan trombosit umumnya didominasi pada golongan darah A. Bahkan tak jarang trombosit untuk golongan tersebut kosong di PMI Tangsel.

"Data dari kami di Tangsel ini memang yang sedikit itu golongan AB. Dari antusias pendonor jadi sekarang meningkat," ucap Suhara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com