JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yana Aditya dua kali menolak berkomentar perihal beredarnya video jajaran direksi perusahaan menonton tari perut atau belly dance.
Isu jajaran direksi Transjakarta yang menonton tari perut ini mencuat setelah bus transjakarta terus mengalami kecelakaan dalam beberapa waktu terakhir.
Isu ini pertama kali diungkap oleh Anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi.
Dalam rapat dalam rapat kerja Komisi B DPRD DKI dengan direksi Transjakarta, Senin (6/12/2021) lalu, Adi menyatakan bahwa ia memiliki video rekaman direksi PT Transjakarta bertemu operator bus transjakarta.
Adi mengatakan, dalam video yang dia miliki, direksi PT Transjakarta tampak menonton tari perut atau belly dance.
"Jalan-jalan direksi lengkap, bapak pergi ke kafe, bapak (menonton) belly dance (tari perut), striptis, ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi di depan jajaran direksi PT Transjakarta.
Direktur PT Transjakarta Yana Aditya langsung menginterupsi pernyataan anggota Adi dan menuntut kebenaran dari perkataannya.
“Saya warga negara, saya hanya ingin mengetahui apakah video itu ada atau tidak,” tutur Yana dengan nada meninggi.
Tak lama usai rapat itu, video yang dimaksud pun beredar di kalangan wartawan. Dalam video berdurasi singkat itu terekam sejumlah orang menggunakan seragam Transjakarta tengah berbincang di sebuah kafe.
Ikut terekam juga perempuan yang tengah menari perut atau belly dance.
Dua Kali Bungkam
Wartawan pun dua kali bertanya mengenai masalah video tari perut ini kepada Yana Aditya. Namun dua kali juga Yana menolak memberi komentar.
Yana menolak berkomentar saat dimintai tanggapan soal video tersebut di sela konferensi pers di kantor PT Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12/2021).
"Soal isu yang dilontarkan anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta...," tanya wartawan.
Namun, saat wartawan itu belum selesai bertanya, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya langsung memotongnya.