Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Duka Ahok atas Kepergian Haji Lulung

Kompas.com - 14/12/2021, 12:40 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyampaikan duka cita atas kepergian politisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Selasa (14/12/2021).

Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta di era Jokowi-Ahok itu meninggal dunia karena penyakit jantung yang dideritanya

"Turut berduka cita. Semoga arwah almahum diterima di sisi Allah," ujar Ahok kepada Kompas.com.

Semasa hidupnya, Lulung dan Ahok sempat menarik perhatian publik karena keduanya berseteru tentang masalah pengadaan uninterruptible power supply (UPS).

Perseteruan ini bahkan bergulir hingga ke ranah hukum dan penetapan beberapa tersangka.

Baca juga: Jenazah Haji Lulung Dibawa ke Rumah Duka di Rawa Belong dan Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Lulung Lunggana meninggal dunia setelah mengalami sakit jantung.

Sebelumnya, Lulung dikabarkan harus menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita, Jakarta, akibat penyakit jantung.

"Sekarang masih di rumah sakit, di ICU," kata Ketua Majelis Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Nuri Thahir ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (3/12/2021).

"Sudah 10 hari kali ya (dirawat di RS Harapan Kita)," tambahnya.

Haji Lulung juga dikabarkan mengalami serangan jantung berulang pada Kamis (2/12/2021) malam.

Baca juga: Asul-usul Panggilan Haji Lulung untuk Abraham Lunggana yang Memiliki Jiwa Penolong

Haji Lulung dirawat karena penyakit jantung

Sebelum meninggal, Lulung mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita akibat sakit jantung yang dideritanya.

Lulung dirawat di RS Harapan Kita terhitung sejak 24 November lalu karena mengalami serangan jantung.

Pihak RS menyebut bahwa Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.

"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021) lalu.

Setelah dirawat di RS, kondisi kesehatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu terus mengalami penurunan.

Lulung bahkan sempat mengalami serangan jantung berulang pada 2 Desember lalu.

"Hasil serangan jantung berulang, beliau masih belum stabil," tambah Isman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com