Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisma Atlet "Lockdown", Pasien yang Sudah Sembuh Belum Boleh Pulang

Kompas.com - 17/12/2021, 10:33 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran memberlakukan lockdown menyusul temuan adanya petugas kebersihan di rumah sakit itu yang terpapar varian baru corona B.1.1.529 atau Omicron.

Koordinator humas RSDC Wisma Atlet Kolonel Mintoro Sumego mengatakan, dengan adanya lockdown ini maka pasien di RS Wisma Atlet yang sudah sembuh akan tertunda kepulangannya.

"Mestinya seperti itu (pasien yang sembuh belum boleh pulang). Nanti kita liat lagi perkembangan di lapangan karena kita melaksanakan perintah Satgas Covid-19 nasional. Kita harus lockdown, kita akan lockdown," kata Mintoro kepada Kompas.com, Jumat (17/12/2021).

Baca juga: Kasus Omicron di Wisma Atlet, Wagub: Pemeriksaan yang Masuk Jakarta Harus Lebih Ditingkatkan

Menurut Mintoro, lockdown hanya diberlakukan di Wisma Atlet Kemayoran. Sementara Wisma Atlet Pademangan yang diperuntukkan untuk karantina WNI dari luar negeri tidak diberlakukan lockdown.

Mintoro menyebut, lockdown akan mulai berlaku per hari ini sampai tujuh atau sepuluh hari kedepan. Manajemen RS Wisma Atlet Kemayoran saat ini masih mempertimbangkan apakah akan menerima atau menolak pasien yang masuk selama pemberlakuan lockdown itu.

"Nanti kita sesuaikan dengan aturan lebih lanjut lagi, karena nanti susah kalau ada yang positif (mau masuk). Masih kita pertimbangkan lagi untuk perawatan pasien," kata Mintoro.

"Tetap ada upaya untuk yang sakit kita obati, tapi ada pembatassan masuk dan keluar sesuai arahan pimpinan," sambungnya.

Baca juga: Wagub Sebut Pasien Covid-19 yang Terpapar Varian Omicron di Wisma Atlet Bukan Warga Jakarta

Selain lockdown, manajemen Wisma Atlet juga sudah melakukan upaya tracing pada semua pekerja dan pasien yang ada disana. Hal ini untuk mengetahui apakah ada pekerja atau pasien yang juga terpapar varian Omicron.

"Upaya tracing tiga hari ini sudah dilakukan, ditracing semua. Sudah kita kirim ke litbangkes," katanya.

Namun Mintoro mengaku belum mendapatkan hasil dari upaya tracing ini. Berdasarkan data per Jumat hari ini, ada 116 orang pasien yang tengah dirawat di tower 5, 6, dan 7 Wisma Atlet Kemayoran.


Baca juga: Arahan Lengkap Jokowi soal Kasus Corona Omicron Pertama di Indonesia

Kasus positif Covid-19 akibat penularan varian virus corona varian Omicron terdeteksi di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RSDC Wisma Atlet.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

"Ada tiga orang pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang pada 8 Desember lalu dites dan hasilnya positif (Covid-19). Kemudian pada 10 Desember dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan genome sequencing," ujar Budi.

"Hasilnya keluar pada 15 Desember, yakni dari tiga orang yang positif tadi, satu orang dipastikan terdeteksi (terpapar) varian Omicron," lanjutnya.

Baca juga: Apa Itu Varian Omicron dan Apa Saja Gejalanya?

 

Sementara itu, dua orang lain yang positif dipastikan tidak terpapar varian dari Afrika Selatan itu. Budi juga mengungkapkan, ketiga orang tersebut positif tanpa gejala.

Ketiganya pun telah menjalani isolasi di Wisma Atlet. Kemudian, ketiga pasien itu pun telah menjalani tes PCR kedua dan hasilnya sudah diketahui negatif Covid-19.

Merujuk kepada hal ini, Budi menegaskan bahwa temuan ini merupakan kasus Covid-19 pertama di Indonesia yang disebabkan penularan varian Omicron.

"Tapi kami harapkan masyarkat tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan," tegas Budi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com