Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Rekomendasi ke PT Transjakarta, KNKT Ingin Tingkat Kecelakaan Menurun

Kompas.com - 22/12/2021, 19:08 WIB
Sania Mashabi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya memberikan rekomendasi kepada PT Transjakarta untuk membantu mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi pada bus transjakarta.

Meskipun demikian, Soerjanto memahami bahwa kecelakaan tidak bisa dikurangi sampai nol persen.

"Sekali lagi bukan nol, zero accident, itu tidak realistis. Kita ingin ada target laju kecelakaannya menurun sampai level yang kita harapkan," kata Soerjanto dalam konferensi pers, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: KNKT Rekomendasikan Penambahan Struktur di TransJakarta untuk Cegah Kecelakaan

Soerjanto menegaskan, pihaknya memberi rekomendasi bukan untuk mencari pihak yang benar dan salah dalam kecelakaan bus transjakarta yang terjadi belakangan ini.

Kata dia, rekomendasi ini dikeluarkan demi keselamatan penumpang dan membuat PT Transjakarta menjadi lebih baik lagi.

"Jadi mungkin dengan adanya surveilance dan rekomendasi ini, inilah jadi tujuan utama dari kami dengan Tranjakarta untuk bagaimana meningkatkan keselamatan," ujar dia.

Adapun KNKT merekomendasikan adanya penambahan struktur dalam PT Transjakarta.

"Perlu ada penambahan satu struktur lagi yaitu satu departemen yang khusus memiliki tugas dan fungsi mengelola manajemen risiko serta memberikan jaminan keselamatan," kata Pelaksana Tugas Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan.

Baca juga: KNKT Fokus pada 3 Hal untuk Investigasi Insiden Beruntun TransJakarta

Menurut Wildan, struktur tersebut saat ini sudah ada tetapi masih terlalu kecil sehingga perlu ditingkatkan paling tidak sama dengan direktorat.

Kata Wildan, direktorat tersebut berada di bawah direktur utama dan dipimpin lagi oleh seorang direktur.

"Itu adalah salah satu rekomendasi yang kami sampaikan terkait dengan manajemen risiko," ujarnya.

Selain itu, KNKT juga melakukan evaluasi mendalam untuk memastikan kelaikan kendaraan melalui proses procurement terhadap sistem operasional prosedur (SOP) yang digunakan PT Transjakarta.

Wildan pun mencontohkan adanya penggunaan teknologi di bus transjakarta, sehingga saat ini diperlukan standar dan prosedur yang adaptif terhadap perkembangan teknologi tersebut.

Baca juga: Dirut Sebut Ada 502 Kecelakaan Bus Transjakarta pada Januari-Oktober 2021

Sementara itu, rekomendasi terkait keselamatan lintasan, KNKT bersama manajemen PT Transjakarta telah melakukan pemetaan terhadap 13 lintasan bus rapid transit (BRT) transjakarta.

Dari pemetaan tersebut ditemukan hazard atau bahaya dalam lintasan, untuk itu perlu dilakukan pemetaan yang lebih komprehensif dan lebih luas.

"Tidak hanya 13 koridor tetapi juga menyangkut lintasan non-BRT. Pasti ada lagi," ungkapnya.

Oleh karena itu, dalam rekomendasinya, KNKT meminta Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan petunjuk pemetaan bahaya atau route hazard mapping.

Baca juga: Temuan Sementara KNKT soal Ratusan Kecelakaan Transjakarta: Sopir Kelelahan, Jam Kerja Jadi Sorotan

Pemetaan hazard dan risiko itu pada lintasan transjakarta baik BRT, non-BRT, maupun yang berada di jalan tol.

"Kemudian nanti keluarannya ini nanti akan menjadi policy guideline and action," tuturnya.

"Pertama bagi pembina, kedua bagi pembina jalan tol, ketiga bagi manajemen Transjakarta sendiri apa yang harus dilakukan, apa yang harus dikerjakan untuk mengendalikan hazard dan risk yang lebih baik," imbuh dia.

Sementara terkait performa pengemudi, KNKT merekomendasikan perlunya standar kompetensi kerja nasional (SKKNI).

Kata Wildan, mengenai kompetensi pengemudi pada tahun 2022, PT Transjakarta akan membuat sebuah akademi untuk pengemudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com