Anggaran fantastis untuk karangan bunga itu dikritik pengamat kebijakan publik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila. Ia mengatakan, alokasi anggaran yang mencapai miliaran rupiah untuk pengadaan karangan bunga merupakan kebijakan yang kurang tepat.
Anggaran daerah itu tidak sepenuhnya bermanfaat bagi publik.
”Dugaan saya ini karena prosesnya elitis. Partisipasi masyarakatnya kurang,” ujar Adi seperti dikutip dari Kompas.id, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Pemkot Bekasi Dibanjiri Kritik Usai Anggarkan Rp 1,1 Miliar untuk Karangan Bunga
Menurut Adi, pemerintah daerah sepatutnya membuka ruang partisipasi publik sebelum membahas sebelum APBD 2022. Ini bertujuan agar alokasi anggaran dalam APBD menjawab kepentingan masyarakat.
”Secara formal, ada pembahasan dari bawah melalui musrenbang (musyawarah rencana pembangunan). Namun, jika tidak ada keterbukaan, akses masyarakat jadi terbatas untuk memberikan masukan,” kata Adi.
Adi menilai anggaran sebesar itu bisa dimanfaatkan ke hal lain yang lebih penting dari sekedar karangan bunga. Pemerintah Kota Bekasi disarankan untuk memprioritaskan anggaran daerah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mendasar.
Misalnya persoalan banjir yang masih terus berulang saat musim hujan.
Baca juga: Truk Kontainer Hilang Kendali dan Tabrak 2 Pemulung di Bekasi, Salah Satunya Tewas
Kritik juga datang dari salah satu warga Bekasi, Kevin (31). Warga Kranji, Bekasi Barat ini menilai dana sebesar Rp 1,1 Miliar itu akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti sarana transportasi.
"Kalau hanya untuk karangan bunga kan nanti ujungnya juga kebuang sia-sia, jadi sampah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.