JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, mengatakan bahwa merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron berpotensi menimbulkan gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Menurut dia, apabila tidak ada lonjakan kasus Covid-19 varian omicron saja, Indonesia masih memiliki potensi mengalami gelombang ketiga.
"Pastilah, tanpa Omicron pun ada (potensi gelombang ketiga), apalagi dengan Omicron," kata Miko saat dihubungi, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Mengingat Amukan Covid-19 di Kudus dan Pelajaran yang Bisa Kita Petik...
Miko memprediksi, dengan adanya varian Omicron, jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa kembali mencapai 5.000 per hari.
Dari angka tersebut, lanjut dia, DKI Jakarta biasanya menyumbang sepertiga dari kasus nasional.
"Kan sekarang vaksinasi dua dosis sudah 50 persen, jadi kasus hariannya mungkin akan mencapai maksimal 5.000an per hari," ujarnya.
Oleh karena itu, Miko menilai sudah seharusnya pemerintah, khususnya DKI Jakarta, melakukan pengetatan aturan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), termasuk di dalamnya aturan mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 100 persen.
"Depok saja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena dia turun ke PPKM Level 2. Jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, jumlah kasus Covid-19 varian omicron di DKI Jakarta kini masih terus bertambah.
Baca juga: Capaian Vaksinasi Masih Rendah, PTM 100 Persen di Depok Ditunda
Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Minggu (9/1/2022) mencatat ada 407 kasus Covid-19 varian omicron.
Jumlah tersebut diketahui mengalami penambahan sebanyak 74 dari total kasus hari sebelumnya yakni (8/1/2022) sebanyak 333 kasus Covid-19.
Melihat semakin meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron di ibu kota, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengimbau masyarakat untuk terus waspada dengan penularan virus corona, terutama varian omicron tersebut.
Varian ini diyakini lebih cepat menular dibandingkan dengan varian yang sudah ada sebelumnya.
"Mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.