DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok Manto Djorgi mengatakan telah menonaktifkan admin akun Twitter resmi Pemkot Depok usai kejadian retwit unggahan kasus penembakan terhadap enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
"Saat ini (admin) kita nonaktifkan Untuk sementara adminnya di tarik langsung," kata Manto.
Baca juga: Akun Twitter Pemkot Depok Retwit Unggahan Kasus Penembakan KM 50, Diskominfo: Khawatirnya Diretas
Kendati demikian ia tetap berdalih pihaknya pihaknya tidak melakukan retwit terhadap unggahan kasus penembakan terhadap enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
"Nah setelah dikonfirmasi kepada adminnya, beliau (yang bersangkutan) merasa tidak pernah me Twitt itu, memang di kirim seperti nya dikirim ke beliau," kata Manto saat dikonfirmasi, Senin (10/1/2022).
Manto mengatakan pihaknya sudah melakukan investigasi namun masih belum menemukan cukup bukti siapa yang telah melakukan retwit ajakan mencari keluarga penembak enam anggota FPI itu.
Manto mengatakan akun Twitter resmi Pemkot Depok hanya dikelola satu admin. Ia pun tidak mengetahui password untuk mengakses akun. Manto mengatakan, hal ini juga baru pertama kali terjadi.
"Kan admin cuma satu. Tidak boleh orang lain tahu selain adminnya sendiri. Untuk menjaga hal-hal terjadi seperti ini, ini juga baru pertama terjadi. Tidak ada masalah seperti ini sebelumnya," tutur Manto.
Diberitakan sebelumnya, akun Twitter resmi Pemkot Depok terpantau me-retwit unggahan soal kasus penembakan terhadap enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Dalam tangkapan layar, akun itu tampak me-retwit unggahan akun @mca_62 yang menggunggah foto salah satu penembak, yakni Ipda Muhammad Yasmin Ohorella.
"Sebarkan....Cari info tentang keluarganya," tulis @mca_62.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.