BOGOR, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) masih menjadi penyumbang tertinggi tingkat pengangguran di Jawa Barat.
Emil, sapaan akrabnya, mengatakan, ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi tersebut, salah satunya tidak terserapnya tenaga lulusan SMK yang bekerja di perusahaan atau sektor industri.
Melihat fenomena tersebut, sambung Emil, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah mempersiapkan 26.000 siswa-siswi SMK untuk mengikuti program kurikulum bisnis digital dengan menggandeng salah satu e-commerce terbesar di Indonesia, Shopee.
Baca juga: Medion Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK, D3, S1 dan S2
Emil berharap, dengan langkah ini, lulusan SMK ke depan dapat memiliki keterampilan khusus dalam bidang digital serta siap pakai dalam di dunia kerja.
"Inilah yang kami siapkan dalam kurikulum digital ini. Karena dari statistik, masih banyak lulusan SMK di Jawa Barat tidak terserap sehingga tingkat penganggurannya masih kategori tinggi," kata Emil, saat meresmikan kelas perdana program pelatihan bisnis digital di SMK Negeri 1 Kota Bogor, Selasa (11/1/2022).
Emil melihat, kondisi itu terjadi lantaran kurikulum pendidikan SMK yang digunakan selama ini masih konvensional.
Baca juga: BPN Kota Bogor Siapkan Layanan Berbasis Digital untuk Permudah Masyarakat Urus Sertifikat Tanah
Padahal, kata Emil, saat ini era tranformasi digital atau industri 4.0 telah berkembang pesat.
Ia menyebut, ada 80 juta pekerjaan akan hilang karena tergeser oleh industri 4.0, dan ada 120 juta pekerjaan baru akan datang.
"Karena itu Jawa Barat berinisiatif untuk berinovasi mempercepat adaptasi baru ini. Ini yang kami siapkan dalam kurikulum digital ini," sebut Emil.
"Salahkan orangtuanya, jangan salahkan anaknya. Salahkan sistem kita karena tidak mau beradaptasi," tambahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.