JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 5,5 yang mengguncang Bayah, Banten, Jumat (4/2/2022), turut dirasakan Lia, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lia menceritakan, ia saat itu sedang berbaring di tempat tidur. Lia kemudian merasakan gempa dan melihat air minum bergoyang.
"Aku lagi rebahan, jadi berasa. Pas lihat air di botol minum juga goyang-goyang, (langsung) cepat-cepat bangun," kata Lia saat dihubungi.
Baca juga: Gempa M 5,5 di Bayah Banten Terasa di Jakarta, Kursi Bergeser dan Lampu Bergoyang
Lia berujar, gempa tersebut terasa beberapa detik. Teman sekamarnya di Wisma Atlet dan sejumlah pasien lain tidak merasakan gempa.
Karena itu, ia kembali ke kamar tempat isolasi, mengurungkan niat untuk mengevakuasi diri ke tempat aman.
"Tadi aku keluar kamar, lorong sepi-sepi aja. Terus perhatiin sekitar, udah enggak ada lagi gempanya," ujar dia.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 di Bayah Banten Terasa Sampai Jakarta, Waspadai Potensi Gempa Susulan
Lia pun berharap tak ada gempa susulan. Sebab, ia yang menjalani isolasi di lantai 20 Tower 6 Wisma Atlet akan kesulitan melakukan evakuasi.
"Mudah-mudahan enggak ada lagi (gempa susulan), repot turun dari lantai 20," tutur Lia.
Selain di Jakarta, gempa juga terasa di Depok.
Sejumlah warga klaster perumahan di Kecamatan Pancoran Mas, Depok, sontak keluar rumah begitu gempa terasa.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 di Bayah Banten, Guncangan Terasa di Depok
Salah satunya Dika yang sedang menjalani isolasi mandiri bersama istrinya di rumah.
Dika nyaris keluar rumah sebelum tersadar dirinya tengah menjalani isolasi.
"Waktu terasa ranjang goyang, refleks langsung lompat dari kasur langsung mau lari keluar," ujar Dika.
Saat Dika sudah membuka pintu rumah, ia diingatkan oleh istrinya.
"Pas buka pintu depan, kata istri, 'Mau ke mana? Lagi isoman'. Wah iya, lagi ikutan isoman, tapi posisi sudah di pintu antara bingung mau masuk atau keluar," kata Dika.
Baca juga: Gempa Bayah M 5,5 Guncang Banten Hari Ini, Begini Analisis BMKG
Dika mengaku panik lantaran sebelumnya guncangan gempa pernah terasa di Depok pada 14 Januari 2022. Saat itu, gempa magnitudo 6,7 terjadi di Banten.
"Memang tidak terlalu terasa seperti gempa yang sebelumnya, tapi yang namanya gempa pasti lari keluar," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan, pusat gempa terjadi di wilayah Bayah, Banten.
BMKG memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"#Gempa Magnitudo: 5.5, Kedalaman: 10 km, 04 Feb 2022 17:10:45 WIB, Koordinat: 7.48 LS-105.92 BT (71 km BaratDaya BAYAH-BANTEN), Tidak berpotensi tsunami #BMKG," demikian informasi dari BMKG lewat akun Twitter @infoBMKG.
Meski begitu, BMKG mengingatkan warga untuk mewaspadai gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG di situsnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.