Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMAN 1 Tangerang Sebut Muridnya Sedih Harus Kembali Belajar Jarak Jauh

Kompas.com - 04/02/2022, 19:44 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Para murid di SMAN 1 Tangerang, Kota Tangerang, disebut merasa sedih saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus diterapkan.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya berujar, murid-murid itu merasa sedih lantaran sebelumnya sempat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).

"Tapi mereka sebenarnya juga sedih ya. Karena kemarin (saat PTM) kan sudah senang ketemu teman," ujarnya saat dihubungi, Jumat (4/2/2022).

Sementara itu, murid di SMAN 1 Tangerang tak merasa kesulitan saat belajar secara virtual (online).

Baca juga: Sebelum Diinstruksikan Gubernur Banten, SMAN 1 Tangerang Sudah Terapkan Pembelajaran Online

Sebab, lanjut Niniek, mereka juga sudah terbiasa mengikuti PJJ selama ini.

"Kita awalnya sudah PJJ, ya enggak ada masalah, mereka sudah biasa," tuturnya.

Di sisi lain, Niniek mengaku, pihaknya menemui kesulitan saat PJJ diterapkan.

Katanya, kesulitan yang dihadapi sebenarnya tak berkaitan langsung dengan penerapan PJJ.

Baca juga: Sosialisasikan Proses Seleksi Masuk Perguruan Tinggi, SMAN 1 Tangerang: Kalau PJJ Agak Susah

Namun, ketika PJJ diterapkan, pihaknya menemui kesulitan saat harus menyosialisasikan proses seleksi masuk perguruan tinggi yang dihadapi murid kelas 12.

"Untuk kelas 12, kita ada persiapan untuk SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri), PPKB (Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar) UI (Universitas Indonesia), dan lainnya, itu banyak," paparnya.

"Untuk berkomunikasi, menginformasikan, menjelaskan (proses seleksi masuk perguruan tinggi), ke siswa, itu kalau online agak susah," sambung Niniek.

Untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, usai mengikuti PJJ, para murid kelas 12 di SMA itu diundang ke sekolah.

Rencananya, kata Niniek, pihak sekolah akan membagi 140 murid yang berkesempatan mengikuti SNMPTN dalam beberapa sesi.

Saat di sekolah, pihak SMAN 1 Tangerang akan memandu para siswa mendaftarkan diri di SNMPTN.

Dia melanjutkan, proses seleksi masuk perguruan tinggi selain SNMPTM juga akan dibuat serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com