Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Nahas Rafi Korban Peluru Nyasar, Polisi Ambil Proyektil tetapi Belum Ungkap Penembak

Kompas.com - 18/02/2022, 11:27 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah mengambil proyektil peluru yang bersarang di perut Fadillah Rafi (19), korban peluru nyasar di Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kendati demikian hingga kini polisi belum juga mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar itu.

Baca juga: Pria yang Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat Tulang Punggung Keluarga, Polisi Diminta Segera Ungkap Kasus

Kuasa hukum Rafi, Rusdianto, mengatakan, sedianya kliennya telah membuat laporan ke Mapolda Metro Jaya. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/748/II/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 11 Februari 2022.

"Polisi memang saat itu jemput bola ke RSCM. Dia hubungi dokter, ambil proyektil," tutur Rusdianto.

Desak polisi ungkap pelaku

Rusdianto pun mendesak polisi agar segera mengungkap siapa yang menembakkan peluru nyasar yang bersarang di perut Rafi, sebab proyektil sudah dikantongi.

"Siapa pelakunya kami belum jelas, bagaimana terjadi kondisi di lapangan juga tidak jelas. Proses penanganan sangat lamban," ujar Rusdianto.

"Tentunya hal ini berbeda ketika pihak kepolisian kena begal. Itu malamnya sudah bisa ditangkap pelakunya. Ini sudah hampir 1 minggu dan korban masih tidak sadar diri," kata dia.

Rusdianto mengatakan, korban merupakan tulang punggung keluarga.

"Korban dari keluarga tidak mampu. Ayahnya sakit, dan dia (Rafi) tulang punggung keluarga," tutur Rusdianto.

Operasi terhadap Rafi sudah dilakukan dan biayanya sudah hampir ratusan juta rupiah. Rusdianto pun menduga, peluru yang masuk ke tubuh Rafi berasal dari senjata aparat.

Baca juga: Pemuda Diduga Terkena Peluru Nyasar Aparat di Kramatjati, Polisi Dinilai Lamban Bertindak

"Cuma kami enggak tahu secara detail. Tawurannya gimana, berapa orangnya. Terus kenapa dia bisa melepaskan peluru itu. Apakah itu sudah sesuai SOP, apa bentuk kelalaian? Saya nggak tahu. Informasi yang masuk, itu sifatnya peluru pantulan. Dugaannya itu," kata Rusdianto.

Terkait kepemilikan senjata api, menurut Rusdianto, itu bukan hal yang sulit untuk diidentifikasi.

"Karena kita bisa memetakan siapa orang yang mempunyai kepentingan, yang memegang senjata, apalagi itu institusi negara. Toh proyektil sudah diambil, tinggal dicocokkan to?" tutur Rusdianto.

Respons polisi

Sementara itu Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan insiden dugaan peluru nyasar yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak.

Namun, Zulpan tidak menjelaskan secara terperinci perihal laporan tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa saat ini penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya sedang menyelidiki dan mendalami kasus tersebut.

Baca juga: Pemuda Kena Peluru Nyasar di Kramatjati, Tertembak Saat Ada Tawuran, Peluru Masuk ke Usus

 

"Masih lidik, ditangani Ditreskrimum," kata Zulpan, Kamis kemarin.

Adapun kejadian tersebut bermula saat Rafi hendak pulang seusai membeli kopi pada Jumat (11/2/2022) dini hari.

Di tengah jalan, tepatnya di depan gedung Jasa Marga, Dukuh, ada tawuran. Rafi pun menghentikan laju motornya dan menepi. Namun, ia tiba-tiba terkena peluru nyasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com