Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"One Way" di Jalan Daan Mogot Tangerang Timbulkan Kemacetan, Pemkot Diminta Tinjau Ulang

Kompas.com - 22/02/2022, 22:23 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (pemkot) Tangerang diminta untuk meninjau ulang penerapan sistem jalur satu arah atau one way di sebagian Jalan Daan Mogot. Pasalnya, kebijakan tersebut diduga menimbulkan kemacetan di sejumlah ruas jalan.

Pada Selasa (22/2/2022) pagi, kemacetan selama satu jam terjadi di dekat Stasiun Poris, Jalan Benteng Betawi.

"Mungkin bisa dipertimbangkan lagi (penerapan sistem one way) sama Pemkot," ujar M Harish Alfaruq (21), pengendara motor yang sempat terjebak kemacetan, saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Hindari Kemacetan Imbas One Way di Daan Mogot, Pengendara Malah Terjebak Macet 1 Jam di Jalan Lain

Harish mengaku memilih lewat Jalan Benteng Betawi untuk menghindari one way di Jalan Daan Mogot.

Selain itu, dia menduga, kemacetan di Jalan Benteng Betawi terjadi karena banyak pengendara menghindari Jalan Bouraq.

Diketahui, kemacetan terjadi di Jalan Bouraq pada Senin (21/2/2022) imbas one way di Jalan Daan Mogot.

Dengan kata lain, Jalan Benteng Betawi dijadikan jalur alternatif bagi pengendara yang menghindari Jalan Bouraq.

Sementara, Harish mengatakan, akses Jalan Daan Mogot sangat dibutuhkan oleh pengendara untuk Jakarta.

Diketahui, Jalan Daan Mogot merupakan salah satu jalan penghubung antara Kota Tangerang dan DKI Jakarta.

"Soalnya yang dari arah Tangerang ke Jakarta itu kan dari segala penjuru. Jadi ya dipertimbangkan lagi saja (penerapan one way)," kata Harish.

Baca juga: Kemacetan Imbas One Way di Jalan Daan Mogot Diklaim Tidak Begitu Parah

Alternatif lainnya, menurut Harish, pemkot bisa melebarkan jalan yang digunakan oleh pengendara ketika menghindari Jalan Daan Mogor.

Setidaknya, jalan alternatif bisa dilebarkan sehingga memiliki lebar yang sama dengan Jalan Daan Mogot.

"Mungkin saran saja. Buat jalur ke arah Jakarta itu juga lebar jalannya disamakan dengan jalur yang diberlakukan one way (Jalan Daan Mogot), juga jalannya dibuat lebih bagus," ujar Harish.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com