Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Perajin Tempe di Depok, Harus Tunda Nikah karena Harga Kedelai Naik

Kompas.com - 24/02/2022, 10:24 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuti Haryanto (26), seorang perajin tempe di sentra produksi tempe RT 03/RW 01, Tugu Cimanggis, Depok, harus menunda resepsi pernikahan dengan sang kekasih lantaran meroketnya harga kacang kedelai selama dua minggu terakhir.

Yanto mengatakan, dirinya dan calon istri sepakat untuk menunda pernikahan karena terkendala biaya.

Tabungan yang sejak lama dikumpulkan kini digunakan sebagai tambahan ongkos hidup sehari-hari dan dialihkan sebagai modal membeli kacang kedelai untuk pembuatan tempe.

“Karena tingginya harga kacang kedelai saat ini, sehingga tabungan untuk menikah belum terkumpul,” kata Yanto dilansir dari Tribun Jakarta, Kamis (21/2/2022).

Baca juga: Mulai Hari Ini, Perajin Tempe dan Tahu Kembali Beroperasi Usai Mogok Kerja 3 Hari

Bersama rekan-rekan seprofesinya, Yanto melakukan aksi mogok produksi sejak Senin (21/2/2022) hingga Rabu kemarin.

Saat terlibat dalam aksi protes menolak kenaikan harga kedelai, spanduk yang dibawa Yanto cukup menarik karena berbeda dari yang lain.

Dia menuliskan perasaannya saat ini yang harus gagal nikah karena terdampak naiknya harga kedelai.

"Wahai kaum penguasa, kami gagal nikah karna kacang mahal!!!," begitu tulisan yang dipegang Yanto.

Baca juga: Kronologi Warga Cengkareng Dipukuli Mantan Polisi, Sudah Lama Lapor Polsek Belum Ada Hasil

 

Yanto mengatakan, dirinya dan calon pasangannya sudah memiliki rencana menikah tahun ini. Dalam menjalani usahanya sebagai pengrajin tempe, Yanto bekerja secara mandiri tanpa merekrut karyawan.

Hal ini karena dirinya masih belum mampu untuk membayar upah karyawan.

“Saat ini juga saya menjalani usaha sendiri, tidak punya karyawan. Semua dikerjakan sendiri,” sambungnya.

Baca juga: Tanah Berlumpur Memanjang hingga 1 Km, Bikin Kontraktor Kesulitan Bangun Sirkuit Formula E


Total ada 120 pengrajin tempe di sentra produksi tempe RT 03/RW 01, Tugu Cimanggis, Depok, yang melakukan aksi mogok produksi rasa selama tiga hari. Aksi mogok ini dilatarbelakangi oleh kenaikan harga kedelai sejak dua minggu terakhir.

Menurut keterangan dari Suprapto (43) salah satu pengrajin tempe, saat ini harga kedelai menyentuh angka Rp 12.000 per kilo dari sebelumnya di harga Rp 8.000 per kilo.

Sementara untuk kedelai dengan bobot 1 kuintal, Surapto harus merogoh kocek sebesar Rp 1.125.000 dari harga sebelumnya Rp 800.000 per kuintal.

"Kami mogok produksi karena harga kedelai tidak sesuai dengan harga jual. Terlalu mahal. Saat ini sudah mendekati Rp 12.000 per kilo. Sehari bahkan bisa naik dua kali dalam minggu-minggu ini," kata Suprapto.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul "Yuti Perajin Tempe di Depok Menunda Nikah, Akibat Harga Kedelai Naik"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com