Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Produsen Mogok 3 Hari, Harga Tempe di Pasar Agung Depok Meningkat

Kompas.com - 24/02/2022, 13:48 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Fajar, seorang pedagang tempe di Pasar Agung, Depok, mengaku harga tempe naik di pasaran setelah produsen tempe memutuskan untuk melakukan mogok produksi selama tiga hari terhitung sejak Senin (21/2/2022).

Pada Kamis (24/2/2022) ini, tempe berbalut daun pisang mengalami kenaikan harga sebanyak Rp 1.000.

"Tempe seberat setengah kilo dihargai Rp 10.000, yang tadinya Rp 9.000," ujar Fajar ditemui di Pasar Agung.

Fajar menyediakan 80 papan tempe yang hendak dijual pada hari Kamis tersebut. Namun, hingga siang hari dagangannya masih tersisa sebanyak 30 papan.

"Jumlah pembeli mayoritas belum pada tau, mereka taunya masih libur. Pembeli masih kurang," imbuhnya.

Baca juga: Pedagang Kembali Jualan Tahu dan Tempe di Pasar Kramatjati, Harga Naik Rp 1.000

Menurut Fajar, produksi tempe saat ini lebih sedikit dibandingkan hari-hari biasanya karena biaya produksi yang terbatas. Sementara itu, harga kedelai sebagai bahan baku tempe masih tinggi.

"Saya bikinnya seadanya uang. Misal kalau ada uang ya bikin satu ton, kalau enggak ada uang ya kurang dari satu ton," ujar Fajar.

Tidak menutup kemungkinan harga jual tempe akan kembali dinaikkan jika harga kedelai tak kunjung turun.

"Saya sebagai pedagang kecil begini harapannya harga normal kembali, tapi sampai sekarang ya begini-begini aja".

Baca juga: Setelah Perajin Tahu Tempe, Pedagang Daging Sapi Juga Akan Mogok Jualan 5 Hari

Diberitakan sebelumnya, produsen tempe dan tahu di Jakarta dan sekitarnya melakukan aksi mogok karena harga kedelai terus melonjak. 

Saat ini, harga kedelai menembus angka Rp 11.500 per kilogram. Padahal sebelumnya harga kedelai berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 8.500 per kilogram.

Secara terpisah, Yanti, pedagang tahu di Pasar Agung Depok berujar bahwa pembeli tahu justru semakin ramai pasca aksi mogok produksi.

"Alhamdulillah sudah habis seboks ini. Ini udah mau dua boks tinggal dikit lagi. Kalau tahu tempe kan emang makanan pokok ya," ujar Yanti.

Yanti menyetok tahu lebih banyak dibandingkan hari-hari sebelumnya, yang berkisar antara 600 hingga 700 tahu per hari.

Baca juga: Curhat Perajin Tempe di Depok, Harus Tunda Nikah karena Harga Kedelai Naik

"Saya bawa 1.000 biji tahu, hari ini sisa 150 biji," katanya.

Meski harga kedelai mengalami kenaikan, Yanti mengaku tetap bertahan menjual tahu dengan harga normal.

"Ini satu bungkus isinya 10 tahu dijual Rp 9.000. Masih bertahan di Rp 9000. Soalnya kedelai masih di bawah Rp 12.000 perkilo,"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com