Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Telantar di Kabupaten Batang, Nenek 70 Tahun Asal Pademangan Kembali ke Keluarga

Kompas.com - 10/03/2022, 11:30 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Turah, seorang nenek berusia 70 tahun, warga RW 07, Kelurahan Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, akhirnya kembali bersama keluarganya setelah telantar selama dua pekan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Dia kembali ke Jakarta setelah diantar petugas Dinas Sosial Kabupaten Batang ke Kantor Kecamatan Pademangan melalui perjalanan darat selama hampir 12 jam.

"Iya benar. Semalam kami menerima nenek Turah bersama keluarga dan pengurus RW di Kantor Kecamatan Pademangan," kata Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Pademangan Sarmudi, dikutip dari siaran pers, Kamis (10/3/2022).

Menurut Sarmudi, nenek Turah sudah pikun dan lepas dari pengawasan keluarga.

Baca juga: Perempuan yang Viralkan Penumpang Telantar di Bandara Dihukum Satgas Udara, Ini Alasannya

Alhasil, nenek Turah pun pergi dari Jakarta meninggalkan keluarganya dengan menaiki bus AKAP menuju ke Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Nenek Turah bahkan pergi dengan hanya berbekal uang saku tak seberapa yang dimilikinya.

"Dia (Turah) hanya berbekal uang saku saja, tidak membawa identitas KTP," kata dia.

Baca juga: Sopir Mercy Lawan Arah di Tol JORR Diduga Pikun, Polisi: Keluarganya Bilang Begitu

Sarmudi mengatakan, nenek Turah diketahui berasal dari Jakarta setelah petugas Dinas Sosial Kabupaten Batang berkoordinasi dengan Dinas Sosial daerah lain yang memiliki daftar orang hilang.

Termasuk koordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta yang akhirnya diketahui domisili nenek Turah.

Lebih lanjut, dia pun menyarankan kepada keluarga nenek Turah untuk lebih mengawasi perempuan lanjut usia itu, termasuk tidak memberikan uang saku dengan nilai yang cukup besar kepadanya.

Sebab uang yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan kembali sebagai ongkos menaiki transportasi umum.

"Informasi keluarganya, nenek Turah ini sudah empat kali menghilang karena lepas pengawasan. Kami meminta keluarga untuk meningkatkan pengawasan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com