Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capaian Booster Covid-19 di Jakpus Rendah, Diduga karena Warga Merasa Aman Terima Dua Dosis Vaksin

Kompas.com - 15/03/2022, 20:13 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Capaian vaksinasi booster Covid-19 atau dosis ketiga di Jakarta Pusat masih terbilang rendah dari target.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari mengungkapkan, rendahnya capaian vaksinasi booster di Jakarta Pusat diduga karena persepsi masyarakat yang merasa aman setelah menerima vaksin dosis kedua.

"Angka capaian vaksinasi booster rendah mungkin karena persepsinya mereka sudah aman dengan dua dosis vaksin sebelumnya," kata Erizon Safari di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Daftar RS dan Tempat yang Sediakan Vaksin Booster Moderna di Jakarta

Menurut Erizon, pihaknya akan terus berupaya dalam mensosialisasikan akan pentingnya vaksin booster tersebut.

"Hal itu cukup menjadi tantangan tersendiri bagi Suku Dinas Kesehatan Jakpus untuk selalu mensosialisasikan bahwa booster ini tetap penting," ucapnya.

Erizon menegaskan bahwa vaksin dosis ketiga sangat penting untuk mempererat dua dosis vaksin sebelumnya.

Baca juga: UPDATE 14 Maret: Capaian Vaksinasi Booster Baru 7,02 Persen dari Target

Dia menjelaskan bahwa vaksin dosis ketiga direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) dengan alasan dua dosis vaksin sebelumnya perlu diperkuat lagi.

"Pencapaian vaksin booster ini sangat penting karena kita ikuti rekomendasinya WHO bahwa memang dua dosis perlu diperkuat lagi dengan booster ini," ujarnya.

Dalam wawancara terpisah, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengaku akan terus mensosialisasikan pentingnya vaksinasi dosis ketiga untuk menekan sebaran Covid-19.

"Tetap kita sosialisasikan intensif bahwa kita dalam rangka pandemi menuju endemi harus melakukan vaksin booster," ujar Dhany, Selasa.

"Jadi memang yang harus digencarkan ialah edukasi mengenai vaksin booster," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pencapaian vaksinasi booster baru mencapai 15 persen berdasarkan warga yang memiliki KTP Jakarta Pusat.

"Secara umum warga baru mendapat dosis satu dan dua. Ini menjadi tantangan bagi kami Sudin Kesehatan Jakarta Pusat," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Selasa.

Erizon mengimbau agar masyarakat yang telah mendapatkan dua vaksin Covid-19 sebelumnya agar segera melakukan vaksin dosis ketiga.

"Kami minta masyarakat yang sudah vaksin dosis pertama dan kedua segera lanjut ke dosis ketiga. Kita akan gencarkan dalam sosialisasi pentingnya vaksin booster," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com