Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Emak-emak hingga Pedagang Warteg Saat Harga Minyak Goreng Melejit...

Kompas.com - 21/03/2022, 07:42 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah mencabut aturan mengenai harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng premium atau kemasan pada pekan lalu. Artinya, harga minyak goreng tersebut dikembalikan pada mekanisme pasar.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan HET minyak goreng kemasan seharga Rp 14.000. Namun, hal ini ternyata berdampak pada stok minyak goreng kemasan yang sangat terbatas di pasaran.

Menurut pantauan Kompas.com di salah satu minimarket di Kota Depok, stok minyak goreng di etalase terbatas sehingga cepat habis pada saat pemerintah menerapkan HET.

Kini, rak etalase yang memiliki lima tingkat tersebut tampak dipenuhi kemasan minyak goreng ukuran dua liter. Tertulis harga minyak goreng kemasan senilai Rp 42.000 per dua liter.

Baca juga: Saat Komut Transjakarta Sudirman Said tak Punya Rekam Jejak di Bidang Transportasi tapi Dekat dengan Anies…

Kaget Stok Melimpah Usai HET Dicabut

Salah seorang pembeli, Tanti (51), mengaku terkejut saat hendak mengambil minyak goreng di minimarket karena stoknya langsung melimpah saat harga naik.

"Pas harga normal, tiba-tiba stoknya langsung banyak banget berjejer di rak. Lah saya kaget," ujar Tanti, Jumat (18/3/2022).

Tanti mengaku dirinya pernah merasakan antre hingga berebutan untuk mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter.

"Kemarin-kemarin pas harga minyak goreng murah, stok di toko enggak ada sama sekali. Sekalinya ada, ya harus mengantre dan berebutan," kata dia.

Meski begitu, Tanti tetap membeli minyak goreng kemasan dua liter sebanyak empat buah untuk bekal di bulan puasa yang akan jatuh pada April mendatang.

Baca juga: Babak Baru Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut: Haris Azhar-Fatia Jadi Tersangka dan Diperiksa Senin Ini...

"Saya beli banyak buat nganter-nganter ke saudara. Karena mau puasa makanya beli banyak," ungkap dia.

Pengunjung minimarket lainnya, Dewi (39), mengaku enggan membeli minyak goreng lantaran harganya sudah kembali mahal.

"Pas sekarang harganya naik, saya enggak beli karena mahal. Saya merasa aneh aja, kok ya tiba-tiba penuh di rak," pungkas dia.

Sebelum pemerintah mencabut HET, Dewi mengaku sempat membeli minyak goreng meski harus mengantre.

"Sebelumnya saya beli minyak goreng kemasan Rp 28.000 per dua liter. Pernah beli sampai ngantre, cuma masih dapat sih, tapi hanya boleh beli satu kemasan aja," ujar dia.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Polisi Sita Aset Indra Kenz: Mulai dari Mobil Mewah hingga Rumah...

Keheranan warga

Leha (45) dibuat bingung dengan situasi saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com