Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ade Armando, Pegiat Media Sosial dan Dosen UI yang Dikeroyok Saat Demonstrasi 11 April

Kompas.com - 12/04/2022, 12:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando, menjadi korban pengeroyokan saat hadir dalam demonstrasi di depan gedung DPR, Senin (11/4/2022).

Berdasarkan keterangan polisi, Ade dikeroyok oleh massa yang bukan berasal dari kelompok mahasiswa.

Kehadiran Ade di demonstrasi tersebut bertujuan untuk membuat konten di kanal Youtube Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS).

Baca juga: Sekjen PIS Ungkap Kondisi Ade Armando, Muntah Darah dan Pendarahan di Kepala

Adapun Ade merupakan Ketua Umum PIS. Ade mendeklarasikan berdirinya PIS pada Rabu (23/3/2022).

Ade menyatakan bahwa PIS tidak akan menjadi sebuah partai politik meski telah mendapatkan pengesahan sebagai Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM pada hari ini.

Dia menegaskan, PIS akan fokus pada pergerakan dari elemen masyarakat, tanpa terafiliasi kepentingan politik tertentu.

Beberapa anggota PIS merupakan politisi. Salah satunya yaitu politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka.

Ade mengatakan alasan mendirikan gerakan PIS berkaca pada gerakan masyarakat di berbagai negara. Menurutnya, gerakan tersebut didasari dari kelompok-kelompok yang tidak membeda-bedakan agama, suku, dan ras.

"Selama anda adalah orang-orang peduli pada keberagaman nasionalisme, kebangsaan, yuk kita sama-sama berjuang," ujar Ade saat deklarasi PIS.

Sebelum mendirikan PIS, Ade aktif bersuara di media sosial. Selain itu, ia juga berstatus dosen di UI.

Baca juga: Pengeroyokan Ade Armando Diduga Dipicu oleh Makian Emak-emak


Dilansir dari laman staff.ui.ac.id, Ade tercatat sebagai pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

Sementara, menurut laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PPDikti), Ade mendapatkan gelar sarjana hingga doktoral dari Universitas Indonesia. Pendidikan S1 ditamatkan Ade pada 1998, lalu S2 pada tahun 1993, dan gelar S3 didapat Ade pada 2006.

Ade tercatat pernah berkecimpung di industri media massa. Tak hanya itu, ia pernah menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Selain mengajar, Ade kini juga aktif di lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). 

Dilansir dari Tribunnews.com, berikut riwayat karier Ade Armando:

  • Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991);
  • Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993);
  • Redaktur Harian Republika (1993-1998);
  • Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999);
  • Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001);
  • Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementerian Komunikasi dan Informasi (2001);
  • Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003);
  • Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002);
  • Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007);
  • Anggota tim asistensi bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008);
  • Pemimpin Redaksi Madina-online.net, versi daring dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009);
  • Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).

Adapun saat ini Ade tengah dirawat di RS Siloam Semanggi, Jakarta. Sekjen PIS Nong Darol Mahmada mengatakan Ade dalam kondisi sadar.

"Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya. Saat ini kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan dokter. Dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya," ujar Nong Darol.

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com