Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekrutmen Pegawai Baru Membludak hingga Dihentikan Polisi. Lion Air Buka Suara

Kompas.com - 16/04/2022, 22:46 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video memperlihatkan situasi kegiatan rekrutmen pegawai baru perusahaan aviasi Lion Air Group.

Video yang diambil pada Sabtu (16/4/2022) tersebut memperlihatan ribuan orang yang sedang berusaha melamar pekerjaan dengan membawa seberkas persyaratan lamaran. Para pelamar juga mengenakan pakaian rapi kemaja putih.

Kapolsek Neglasari Kompol Putra Pratama mengatakan rekrutmen pegawai baru itu terjadi di kantor Lion Operation Center, Neglasari, Tangerang.

Ia menyebut, ribuan pelamar saat itu tengah melamar posisi porter dan ground handling atau pasasi.

Baca juga: AKP Rudi, Polantas yang Dikeroyok saat Demo 11 April Diperbolehkan Pulang

"Mulai macet pukul 09.00 WIB, Sabtu pagi. Jam 10.00 WIB, acara tersebut diminta untuk dihentikan dan diganti ke hari lain dengan perencanaan yang lebih baik atau dilaksanakan secara online," kata Putra kepada wartawan, Sabtu.

Putra menjelaskan, kegiatan interview kemudian diminta dihentikan. Sebab, tidak ada pemberitahuan kegiatan maupun manajemen pelaksanaannya yang dinilai kurang tepat.

"Karena kegiatan ini dilakukan tanpa ada pemberitahuan sama sekali baik ke Polsek Neglasari ataupun ke perangkat kecamatan sampai dengan RW dan RT. Sehingga tidak ada rapat persiapan dengan baik," kata Putra.

Baca juga: 2 Pekan Menuju Lebaran, Pembeli Ramaikan Pasar Tanah Abang

"Selain itu, tidak ada pengaturan parkir, tidak ada pembagian jam peserta yang ikut rekrutmen," imbuhnya.

Putra menyebut, manajemen Lion Air akan dipanggil Satgas Covid-19 kecamatan Neglasari terkait kegiatan ini.

Tanggapan Lion Air

Menyikapi situasi tersebut, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pihaknya sudah nerupaya mengatur rekrutmen ini dengan ketentuan yang sesuai prosedur perusahaan.

Namun, jumlah pelamar yang datang pada proses walk in interview tersebut jauh melebihi dugaan.

"Proses rekrutmen hari ini telah diatur sebagaimana ketentuan yang sudah dimiliki Lion Air Group. Namun jumlah orang yang datang untuk melamar melalui proses walk in interview tersebut melebihi kapasitas," kata Danang dalam keterangannya, Sabtu.

Ia mengatakan jumlah pelamar yang datang hari ini mencapai 1.500 orang. Sementara, kapasitas wawancara hanya menampung hingga 200 orang.

Menyikapi keadaan ini, pihaknya pun memutuskan untuk mengubah proses pelamaran menjadi seleksi berkas.

Baca juga: AS Sorot PeduliLindungi Langgar HAM, Kemenlu: Apakah Tak Ada Kasus HAM di AS, Serius?

"Memperhatikan ketentuan penerimaan, maka Lion Air Group memutuskan tahap awal dilakukan proses seleksi administrasi. Seluruh berkas calon pelamar yang datang sudah diterima oleh tim rekrutmen," jelas Danang.

Setelahnya, lanjut Danang, seluruh pelamar kerja dipersilakan untuk meninggalkan lokasi.

"Hal ini guna mengutamakan antrean menjadi lebih cepat, sederhana, dan lebih tepat dalasm menyesuaikan situasi yang bergerak dinamis dalam seleksi calon tenaga kerja seperti saat ini," kata dia.

Saat ini, Danang mengatakan Lion Air Group masih melakukan seleksi administrasi.

"Pengumuman hasil seleksi nantinya akan disampaikan kepada calon pelamar yang memenuhi kriteria," pungkas Danang.

"Lion Air Group mengucapkan terima kasih atas antusias dari pelamar kerja dan mohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com