Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perwakilan Warga Sempat Berdebat dengan Pamdal Saat Berikan "SP 1" ke Anies di Balai Kota

Kompas.com - 22/04/2022, 12:23 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tergabung dalam Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) mengalami perdebatan dengan aparat Pengamanan Dalam (Pamdal) saat hendak memberikan surat peringatan (SP) 1 kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Salah satu perwakilan KOPAJA dari LBH Jakarta Charlie Albajili terlihat berdebat dengan aparat agar pemberian rapor merah kepada Anies bisa tetap digelar.

Kepada Kompas.com, Charlie mengatakan, aparat Pamdal meminta agar penyerahan surat yang disertai pembacaan tuntutan yang digelar di depan Pendopo Gubernur itu dihentikan.

Baca juga: Anies Akan Shalat Idul Fitri di Jakarta International Stadium

"Kita minta dasar hukumnya apa, enggak ada dasar hukummya. Kalau minta surat pemberitahuan ini bukan aksi, mereka bilang tanpa izin ini enggak perlu izin," kata Charlie saat ditemui, Kamis.

Charlie membandingkan pemerintahan sebelumnya saat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menjabat, tidak pernah ada pembatasan atau pengusiran ketika warga menyampaikan keluh kesahnya.

"Bahkan pemerintahan sebelumnya warga berbondong-bondong ke sini tiap pagi, tidak ada pembatasan. Jangan sampai ini dibatasi bertemu gubernur bahkan hanya antar surat saja," tutur Charlie.

Menurut Charlie, ini kali pertama LBH Jakarta bersama koalisi masyarakat Jakarta dihalang-halangi saat menyampaikan tuntutan permasalahan yang ada di Jakarta.

Saat penyampaian rapor merah kepemimpinan Anies pada Oktober 2021, tidak ada Pamdal yang melarang ataupun melakukan pengusiran.

Baca juga: Anies Kutip Pidato Bung Karno Saat Soft Launching JIS: Rela Bekerja Keras demi Pembelian Cita-cita

"Iya, dulu rapor merah enggak, pencemaran udara di sini ramai-ramai nggak juga (dilarang), ini pertama kali," imbuh dia.

Sebagai informasi, dalam penyerahan SP 1 Anies terdapat sembilan poin krusial yang dituntut warga KOPAJA yaitu:

1. Buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi baku mutu udara ambien nasional

2. Sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air

3. Penanganan banjir Jakarta belum mengakar pada beberapa penyebab banjir

4. Ketidakseriusan Pemprov DKI dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum

5. Lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta

6. Reklamasi yang masih terus berlanjut

7. Hunian yang layak masih menjadi masalah krusial

8. Penggusuran paksa masih menghantui warga Jakarta

9. Belum maksimalnya penanganan Covid-19 serta dampak sosialnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com