Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Pekat Ramadhan, Satpol PP Tangsel Amankan 14 Wanita dan 6 Pria Diduga Terlibat Prostitusi Online

Kompas.com - 27/04/2022, 10:22 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) pada Selasa (26/4/2022) malam.

Dengan menggeledah beberapa rumah kos di kawasan Buaran, Kecamatan Setu, Satpol PP mengamankan 14 wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) yang menawarkan layanannya melalui sistem online.

Satpol PP juga mengamankan enam pria yang berada di rumah kos tersebut.

Baca juga: Ratusan Botol Miras Ilegal Disita Satpol PP di Sejumlah Lokasi di Gambir

Namun, dari hasil pemeriksaan, hanya 12 wanita dan empat pria yang diduga terlibat prostitusi online.

Dalam operasi pekat ini, Satpol PP menemukan beberapa barang bukti, di antaranya alat kontrasepsi.

Kepala Satpol PP Oki Rudianto mengatakan, ketika mendapat informasi adanya dugaan prostitusi online, dia langsung memerintahkan Seksi Penyelidikan dan Penyidikan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Saya memerintahkan tim untuk melakukan operasi ini sesuai dengan laporan yang masuk terkait adanya prostitusi online di bulan Ramadhan ini," ujar Oki kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Terlunta-lunta Menunggu Kapal Seharian di Pelabuhan Merak...

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fahri menjelaskan bahwa operasi ini dilakukan sesuai ketentuan Perda Nomor 9 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat.

Selanjutnya, orang-orang yang diamankan akan didata. Jika terbukti melakukan prostitusi online, mereka akan langsung diserahkan ke Dinas Sosial Kota Tangsel untuk selanjutnya dilakukan pembinaan.

"Kami akan lihat dari hasil pemeriksaan, apabila terbukti akan kami serahkan ke Dinas Sosial sesuai dengan aturan yang berlaku," ucap Muksin.

"Kemudian, bagi para pemilik tempat kos-kosan, RT, dan pihak kelurahan akan kami panggil untuk dimintai keterangan," lanjut dia.

Baca juga: Uji Coba Ganjil Genap di Tol 27 April 2022, dari Tol Cikampek Km 37 sampai GT Kalikangkung

Sementara itu, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangsel Sapta Mulyana mengingatkan warga agar terus menjaga dan memperhatikan anak-anak muda di bulan Ramadhan agar bisa dilakukan pengendalian dan pencegahan.

"Kami selaku aparatur Satpol PP memiliki fungsi penegakan perda, di mana begitu mendengar informasi yang terkait pelanggaran langsung kami tindak lanjuti," tutur Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com