Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan KDRT Seorang Perempuan oleh Pilot di Serpong

Kompas.com - 13/05/2022, 10:51 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial MS (41) diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di kawasan Perumahan Giri Loka, Lengkong Wetan, Serpong, Tangerang Selatan.

Dugaan kekerasan tersebut diketahui setelah beredar pesan berantai di aplikasi pesan Whatsapp soal kisah MS alias Gaby yang menjadi korban KDRT selama 13 tahun.

Dalam pesan tertulis bahwa pelaku KDRT merupakan suami korban berinisial HT yang berprofesi sebagai pilot.

Baca juga: Kasus KDRT Pasutri di Kembangan Berujung Damai Usai Dimediasi Polisi

Terdapat pula gambar wajah korban yang bersimbah darah diduga akibat kekerasan dari pelaku. Dalam poster itu juga tertulis tagar #SaveGaby sebagai bentuk dukungan terhadap korban.

"Akankan ada keadilan bagi korban KDRT," seperti dikutip dari poster tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan terjadinya dugaan kasus KDRT tersebut. Saat ini, kasus itu sudah ditangani oleh Polres Tangerang Selatan.

Baca juga: KDRT Tak Seharusnya Ditutupi, Kementerian PPPA: Jangan Takut Melapor

Dihubungi secara terpisah, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan bahwa korban sudah melaporkan dugaan kasus KDRT tersebut.

Laporan tersebut teregistrasi nomor TBL / B / 799 / V / 2022 / SPKT / POLRES TANGERANG SELATAN/POLDA METRO JAYA tertanggal 9 Mei 2022.

"Iya benar, sudah adalaporannya. Sudah diterima tanggal 9 Mei 2022," kata Sarly saat dikonfirmasi, Jumat (13/5/2022).

Dalam laporannya, kata Sarly, korban melaporkan seseorang berinisial HT atas dugaan pelanggaran Pasal 44 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

Sarly menambahkan saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tangerang Selatan. Penyidik pun sudah melakukan visum terhadap korban, dan memeriksa saksi-saksi dari pihak pelapor.

"Sedang dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi, sudah dilakukan visum. Nanti akan disampaikan updatenya oleh Satreskrim," ungkap Sarly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com