JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) terdampak krisis air bersih yang terjadi di Kampung Nelayan, Jalan Marunda Kepu, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Ratusan KK yang kesulitan mendapatkan air bersih itu berada pada dua RT di wilayah RW 07 Kelurahan Marunda.
"Yang terdampak itu RT 08 dan RT 09, wilayah RW 07 Kelurahan Marunda. Kurang lebih 200 KK lah masing-masing RT," kata pengurus RT 08, Ajid, dikutip dari TribunJakarta.com, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Pemkot Minta Palyja Petakan Masalah Krisis Air di Jakarta Utara
Kondisi krisis air bersih ini sudah terjadi sejak April 2022. Selama sebulan belakangan, air bersih yang disalurkan PT Aetra Air Jakarta tidak mengalir di rumah-rumah warga yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
Alhasil, untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air dari penyedia di kawasan Bulak Turi, Kabupaten Bekasi.
Tak jarang warga harus merogoh kocek sampai Rp 30.000 per hari hanya untuk mendapatkan air bersih yang sudah sebulan langka.
Sementara itu, pada dua hari sebelumnya, tepatnya Sabtu (14/5/2022) dan Minggu (15/5/2022) kemarin, warga bisa sedikit bernafas lega setelah menerima bantuan air bersih.
Menurut Ajid, ada seorang dermawan yang mengirimkan tiga truk air bersih ke Marunda Kepu pada Sabtu. Kemudian disusul enam truk tambahan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) pada hari Minggunya.
"Ada orang ngasih bantuan air gratis buat warga, tiga truk. Terus dari PDAM akhirnya ngasih enam truk. Dua hari berturut-turut itu Sabtu sama Minggu, sekitar 30.000 liter, semuanya sembilan mobil truk air," ucap Ajid.
Baca juga: Ironi Krisis Air di Jakarta Saat Banjir Tak Henti Melanda...
Dalam video amatir yang ditunjukan Ajid, warga sampai harus berebutan ketika truk pengangkut air bersih tiba di permukiman mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.