Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasan Pukul Bawahan Ditjen Pajak, Nomor Istri Korban Dituduh Palsu

Kompas.com - 08/06/2022, 15:17 WIB
Larissa Huda

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang atasan di kantor pajak Bekasi yakni MAZ memukul bawahannya yakni DH. Peristiwa itu terjadi pada Senin (6/6/2022) pagi di Kantor Pajak Pratama, Jalan Sersan Aswan, Keluharan Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Penganiayaan bermula saat MAZ mendapatkan tugas terkait survei dengan tenggat waktu pada Senin (6/6/2022). Pada hari kejadian, pukul 08.00 WIB MAZ memanggil DH untuk menanyakan pekerjaan. DH lalu memberikan hasil pekerjaannya ketika diminta oleh pelaku.

Baca juga: Atasan Pukul Bawahan di Kantor Pajak Bekasi, Ditjen Pajak: Tidak Ada Toleransi pada Kekerasan

Dalam keterangan laporan korban, Kapolsek Bekasi Timur Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ridha Aditya berujar hasil kerja DH dinilai MAZ belum selesai. Atasan tersebut pun sempat menghubungi nomor pribadi DH di luar jam kerja atau hari libur yakni Sabtu dan Minggu, tapi tak berhasil.

MAZ kemudian mencoba cara lain, ia menghubungi DH dengan mencari nomor di data kepegawaian keluarga yang bisa dihubungi. Rupanya nomor yang tercantum di data kepegawaian merupakan nomor istri DH, tapi tetap tak ada jawaban.

MAZ pun bertanya alasan mengapa DH tak bisa dihubungi, baik ke nomor pribadi maupun lewat nomor istrinya. "Pelaku juga menuduh korban bahwa memberikan nomer HP palsu di data kepegawaian yang tercantum nomer keluarga yang bisa di hubungi," tutur Ridha.

DH membantah telah memberikan nomor palsu di data kepegawaian yang disinggung MAZ. Tidak mau percaya, MAZ bahkan meminta bukti bahwa istri DH benar-benar tidak menerima telefon darinya. DH pun meminta istrinya mengirim tangkapan layar panggilan masuk di ponselnya, lalu bukti itu ditunjukkan ke MAZ.

Baca juga: Bos di Kantor Pajak Bekasi Kesal Bawahannya Tak Bisa Dihubungi Saat Weekend, Akhirnya Memukul

Tuduhan tersebut tidak terbukti karena memang tidak ada panggilan seperti yang disampaikan pelaku. Meski demikian, pelaku masih tidak mau menerima penjelasan tersebut.

Saat korban membalikkan badan, tiba-tiba DH dipukul oleh pelaku menggunakan tangan kanannya hingga mengenai rahang kiri korban. Atas pukulan tersebut, DH pun tersungkur. "(Pukulan) mengenai rahang kiri korban hingga korban terjatuh ke lantai selanjutnya korban di tolong oleh saksi saksi," pujar Ridha.

Adapun kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, saksi-saksi terus digali keterangan termasuk terlapor. MAZ yang jadi pelaku pemukulan DH juga belum ditangkap kepolisian. "Sementara masih tahap pemeriksaan saksi-saksi," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Pegawai Kena Jotos Atasan Kantor Pajak Bekasi, Nomor Istri Korban Disebut Palsu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com