Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Jasad Perempuan di Apartemen Kebayoran Lama, Ditemukan Setelah 4 Hari dalam Keadaan Setengah Telanjang

Kompas.com - 10/06/2022, 08:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghuni apartemen di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, dibuat geger dengan penemuan mayat seorang perempuan pada Rabu (8/6/2022) siang.

Perempuan itu berinisial I. Korban berusia 22 tahun ditemukan tak benyawa dalam keadaan telentang di atas kasur salah satu kamar.

Berdasarkan tanda pengenal yang ditemukan, korban merupakan warga Cirebon, Jawa barat. Belakangan diketahui bahwa korban juga masih berstatus mahasiswi.

"Dari hasil otopsi akan ketahuan penyebab (kematian) dan kapan matinya," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Perempuan 22 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar Apartemen Kawasan Kebayoran Lama

Bau tak sedap

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 14.21 WIB. Penemuan mayat korban berawal dari keluhan salah satu penghuni apartemen yang mencium bau tak sedap.

Bau itu disebut berasal dari kamar korban. Penghuni itu lalu melapor ke petugas keamanan apartemen yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kamar korban.

Polisi menyebutkan bahwa kondisi jasad korban saat ditemukan sudah dalam keadaan membengkak yang diperkirakan telah meninggal dunia beberapa hari.

"Karena mayat kondisinya diperkirakan sudah beberapa hari meninggal dunia." kata Budhi.

Budhi mengatakan, belum dapat dipastikan mengenai tanda-tanda adanya kekerasan yang ada di tubuh korban karena jasad sudah dalam keadaan membengkak.

"Tidak bisa dideteksi. Sehingga perlu diotopsi," ucap Budhi.

Sudah meninggal 4 hari lalu

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Agus Widar mengatakan, korban diduga sudah meninggal dunia sejak empat hari dari sebelum jasadnya ditemukan, Rabu siang.

Asumsi itu diambil setelah melihat kondisi tubuh korban yang ditemukan dalam keadaan membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Baca juga: Perempuan yang Jasadnya Ditemukan di Apartemen Kebayoran Lama Diperkirakan Meninggal 4 Hari Lalu

"Mayat diperkirakan (meninggal dunia) sudah empat hari lebih. Sudah membusuk, sepertinya udah agak lama," kata Agus.

Saat ini, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi terkait penemuan jasad korban seiring menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

"Saksi sudah beberapa, ada empat orang (saksi). Sekuriti sama cleaning service," kata Agus.

Agus menambahkan, penyidik juga akan melakukan pemeriksaan rekaman CCTV yang ada di sekitar apartemen tempat korban diketemukan.

Baca juga: Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Mayat Perempuan di Apartemen Kawasan Kebayoran Lama

Hal itu dilakukan demi membuat titik terang perkara penemuan mayat perempuan yang kematiannya masih menjadi teka-teki.

"CCTV sudah pasti kita cek, bareng Polres," kata Agus.

Setengah telanjang

Agus juga mengonfirmasi terkait keadaan jasad korban yang ditemukan di atas kasus salah satu kamar dalam keadaan setengah telanjang.

"Awalnya ditemuin ditutup selimut, pas dibuka baru kelihatan (setengah telanjang)," ujar Agus.

Agus mengatakan, penyidik belum mengetahui status keberadaan korban apakah penghuni atau tamu di apartemen

"Kita belum tahu dia tinggal di situ apa cuma tamu. Itu yang masih kita selidiki," ucap Agus.

Bong dan plastik sabu

Polisi yang melakukan olah TKP juga menemukan bong atau alat isap sabu serta plastik klip yang berada tidak jauh dari jasad korban.

"Iya bong ada, cuma bekas. Itu juga bikin sendiri dari botol," ujar Agus.

Agus mengatakan, penyidik masih memeriksa di labolatorium mengenai sabu yang ditemukan di kamar korban.

Baca juga: Polisi Temukan Bong dan Plastik Klip Sabu Saat Evakuasi Perempuan yang Tewas di Apartemen Kebayoran Lama

"Untuk sabunya masih pemeriksaan labolatorium," kata Agus.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Lama, Iptu Iwan mengatakan, bahwa I belum dapat dipastikan merupakan korban pembunuhan.

Penyidik masih menunggu hasil otopsi dari jasad korban untuk memastikan penyebab kematian.

"Kalau penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil otopsi," ucap Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com