Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Puluhan Investor Datangi Rumah Yusuf Mansur, Minta Kejelasan soal Bisnis Batu Bara

Kompas.com - 21/06/2022, 07:39 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Bahkan, kata Herry, ada dua jemaah yang mengeluarkan investasi hingga miliaran rupiah. Herry menyebut dua orang itu membayar hingga Rp 6,3 miliar dan Rp 3,6 miliar.

"Dari 250 orang (investor), uang yang terkumpul waktu itu (mencapai) Rp 46 miliar," sebutnya.

Herry menyatakan, mereka berinvestasi di program Yusuf Mansur itu karena dijanjikan keuntungan. Menurut dia, keuntungan yang ditawarkan kepada setiap investor berbeda-beda, tergantung besaran investasi.

"Banyak keuntungannya, di atas 20 persen," tuturnya.

Kata Herry, keuntungan itu seharusnya didapatkan oleh para investor setiap bulan. Sebab, perusahaan batu bara yang diduga menerima investasi itu mengirimkan batu bara per bulan.

"Bukan (per tahun), tapi per bulan. Jadi per bulan ada proposal baru, begitu," ucapnya.

Salah satu investor jual rumah

Herry juga menuturkan, salah satu investor, seorang ustaz berinisial NK, telah menjual rumah pada 2009 untuk ikut investasi batu bara milik Yusuf Mansur.

Dari hasil menjual rumah, NK mendapatkan uang Rp 700 juta. Kemudian NK mengalokasikan Rp 500 juta untuk berinvestasi ke Yusuf Mansur.

"Ada yang ekstrem, seperti Ustaz NK itu menjual rumahnya di tahun 2009, lalu laku Rp 700 juta. Terus yang Rp 500 juta diinvestasikan ke batu bara," ungkap Herry.

Baca juga: Yusuf Mansur Disebut Tak Bayarkan Keuntungan Investasi Batu Bara Selama 12 Tahun

Sementara itu, sisa Rp 200 juta digunakan NK untuk mengontrak.

Herry mengatakan, hingga hari ini, NK masih mengontrak. Bahkan, NK harus berpindah-pindah kontrakan karena uang investasi Rp 500 juta itu tak kunjung menghasilkan keuntungan hingga hari ini.

"Yang Rp 200 juta itu kan untuk ngontrak. Sampai hari ini, dari ngontrak ke ngontrak dan ditolong banyak orang. Uang Rp 500 juta itu hilang begitu saja," paparnya.

Selain itu, Herry menuturkan, ada salah satu investor yang mendapat keuntungan setelah berinvestasi sebesar Rp 3,6 miliar.

Akan tetapi, pembayaran keuntungan hanya terjadi sebanyak satu hingga dua kali. Setelah itu, investor tersebut tak lagi mendapatkan keuntungan apa pun.

"Ada yang (berinvestasi) Rp 3,6 miliar, itu sudah kembali (mendapat keuntungan) beberapa puluh juta," ungkap Herry.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com