Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anies Tolak Jawab Pertanyaan Wartawan soal Banjir Jakarta...

Kompas.com - 18/07/2022, 14:53 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak berkomentar saat ditanya mengenai banjir di Jakarta.

Hal itu terjadi pada pada Sabtu (16/7/2022) malam, saat sejumlah wilayah di ibu kota masih tergenang banjir. 

Anies awalnya meladeni wawancara dengan media saat menghadiri acara Jakarta Menyapa yang dihadiri ribuan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PPK) di Jakarta International Stadium (JIS). 

Sebelum sesi tanya jawab itu berakhir, Anies bertanya kepada awak media apakah ada lagi pertanyaan yang ingin ditanyakan. 

Baca juga: Anies Kumpulkan Puluhan Ribu Ibu-ibu PKK di JIS, Ucapkan Terima Kasih Sudah Bekerja untuk Jakarta

Seorang wartawan lalu bertanya terkait banjir yang saat itu masih merendam sejumlah wilayah di Jakarta. 

Namun Anies menolak menjawab pertanyaan itu.

Ia meminta awak media untuk fokus pada pertanyaan seputar acara yang berlangsung, yakni Jakarta Menyapa yang dihadiri ribuan kader PKK.

"Eh, ini dulu, PKK," kata Anies. 

83 RT Terendam Banjir

Padahal, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat ada 83 RT di ibu kota yang masih dikepung banjir dan diketahui baru surut pada Minggu (17/7/2022) siang.

Ketinggian banjir di sejumlah titik bahkan mencapai 2 meter. 

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beralasan banjir yang terjadi akhir pekan lalu itu akibat faktor cuaca.

Ia pun mengklaim program penanganan banjir di Jakarta cukup berhasil karena meski turun hujan besar, namun tidak terjadi banjir yang signifikan.

"Hanya ada beberapa genangan, dan berhasil program-program banjir itu cukup berhasil ya," kata Riza, Sabtu lalu. 

Baca juga: Sejumlah Titik Terendam Air, Wagub DKI Klaim Penanganan Banjir Cukup Berhasil

Riza mengatakan program yang dibuat antara lain peninggian tanggul di kawasan pesisir berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Selanjutnya, kata Riza, Pemprov DKI juga telah melakukan pengerukan lumpur dari dasar kali, dan lainnya.

Cara Ngeles

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin pun menilai, cara Anies menolak menjawab pertanyaan seputar banjir itu merupakan sebuah cara untuk menghindar dari permasalahan alias "ngeles".

"Tentu politisi itu kan selalu punya cara untuk fokus dan katakanlah bisa mengeles," kata Ujang. 

"Karena memang kalau pertanyaan banjir ditanggapi itu bisa menjadi blunder dari persoalan karena sekarang faktanya saat ini banyak daerah yang banjir," sambungnya. 

Baca juga: Saat Anies Sidak Kawasan Dukuh Atas yang Jadi Tempat Nongkrong Para Remaja...

Ujang pun turut menyoroti langkah Anies yang pada hari itu melakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait ramainya remaja yang nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

 

Ujang menilai, jelang akhir jabatannya ini, Anies terkesan menghindar dari permasalahan dan hanya hendak memamerkan prestasinya dalam membangun Jakarta. 

Cara itu dilakukan dengan menggelar acara di JIS hingga meninjau kawasan dukuh atas yang kini menjadi ruang publik idaman bagi warga. 

"Jadi ya politisi itu perlu hal-hal yang membuat dia nyaman dan pemberitaan baik. Kalau terkait banjir itu kan biasanya kesannya kan mohon maaf menyudutkan dan merugikan Anies," lanjutnya.

"Kalau Dukuh Atas kan bisa menaikkan popularitas dan elektabilitas dan juga banyak dukungan di situ. Katakanlah anak-anak muda yang sedang berkreativitas nongkrong berbagai macam warna pakaian dan sebagainya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Anies Ogah Jawab Soal Banjir di Jakarta Tapi Sidak Fenomena SCBD, Pengamat: SCBD Naikkan Popularitas"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com