Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelusuran Sudin Parekraf Jaksel soal Video Pria Menari Erotis dan Disawer

Kompas.com - 29/07/2022, 07:03 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan pria menari erotis dengan bertelanjang dada beredar di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Hotel Junda di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Video tersebut beredar setelah diunggah oleh akun TikTok @Shellareinata pada Rabu (27/7/2022). Kemudian, video itu diduga telah dihapus.

Dalam video tampak dua pria bertubuh kekar menari dan diiringi musik dari disc jockey (DJ). Mereka juga mendapatkan sanjungan hingga uang saweran dari para pengunjung wanita.

Baca juga: Video Pria Berjoget Erotis di Hotel Kawasan Kebayoran Lama Dihapus, Alasannya Khawatir Timbulkan Keresahan

Terkait beredarnya video itu, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta Selatan melakukan penelusuran.

"Kami melakukan penelusuran dan penyelidikan," ujar Kepala Seksi (Kasi) Industri Sudin Parekraf Jakarta Selatan, Wahyono, saat dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022).

Wahyono membenarkan, aksi pria yang menari tanpa baju dan disawer itu terjadi di Hotel & Karaoke Junda di Kebayoran Lama.

Saat ditanyakan terkait perizinan, Wahyono menegaskan, bahwa tempat yang diduga digunakan untuk membuat video tersebut diperuntukkan sebagai hotel.

"Diperuntukkan hotel," kata Wahyono.

Wahyono mengatakan, pihaknya juga mendatangi hotel tersebut sebagai upaya tindak lanjut.

"Saya tadi sudah minta hasil pemantauan atau pemeriksaan di lapangan, dari tim Dinas Parekraf," ujar Wahyono.

Baca juga: Pria Berjoget Erotis dan Disawer di Hotel Kawasan Kebayoran, Sudin Parekraf Jaksel: Spontanitas Pengunjung Acara Ulang Tahun

Berdasarkan hasil penelusuran Sudin Parekraf, aksi pria berjoget di hotel tersebut bukan merupakan penari striptis yang disediakan manajemen untuk menghibur pengunjung.

"Bahwa itu ada acara. Ada yang ulang tahun, biasalah pesta-pesta terus dia buka baju. teman-temannya sendiri yang nyawer, jadi bukan dari manajemen yang dikatakan striptis, tidak," kata Wahyono.

Spontanitas

Para pria yang melakukan tarian di hadapan para wanita itu melakukan aksi tersebut dalam rangka perayaan ulang tahun salah satu teman mereka yang juga pengunjung hotel.

"Itu spontanitas pengunjung melakukan pesta ulang tahun, ya manajemen tidak ada menyediakan untuk striptis lelaki," kata Wahyono.

Wahyono berujar, video penari pria dihapus karena dikhawatirkan akan menimbulkan keresahan.

"Alasannya dihapus mungkin yang pasti itu akan menimbulkan keresahan, ya mungkin dihapus," ujar Wahyono

Hingga kini, Sudin Parekraf Jakarta Selatan masih menelusuri kasus tersebut meski alasan dari pemilik hotel bahwa para penari pria itu menari dalam acara ulang tahun.

Baca juga: Viral Video Pria Joget Erotis dan Disawer di Hotel Kawasan Kebayoran Lama, Polisi Turun Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com