Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkominfo Blokir Situs dan Aplikasi, Pengguna PayPal: Gara-gara Kominfo Nafkah Saya Hilang

Kompas.com - 01/08/2022, 21:30 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir sejumlah platform yang belum melakukan pendaftaran dan mematuhi aturan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat.

PayPal, salah satu platform pembayaran digital, turut terkena blokir oleh Kemenkominfo. Akibat pemblokiran tersebut, masyarakat yang biasa menggunakan platform PayPal melayangkan protes.

Sandya Widya Wiryawan (22) mengaku sebagai pengguna PayPal. Dia merasa dirugikan akibat platform itu diblokir.

Baca juga: Protes Pemblokiran Situs dan Aplikasi, Blok Politik Pelajar Siram Air Seni di Depan Gedung Kemenkominfo

Sebagai pekerja kreatif di bidang seni gambar, Sandya sering mendapatkan pesanan dari pasar internasional.

"Saya biasanya dibayar pakai dollar AS (melalui PayPal), sekarang sudah enggak bisa lagi, saya tidak bisa memberikan servis, kalau mau sesuatu ya sudah enggak bisa bayar," ujar Sandya di depan gedung Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2022).

"Masa saya mau bilang ke klien, 'Eh maaf, kami terpaksa tidak bisa dibayar pakai PayPal karena negara kami sendiri memblokir'," sambung dia.

Imbas pemblokiran tersebut, kata Sandya, dirinya kehilangan sejumlah proyek-proyek dari pekerjaannya tersebut.

Sandya biasanya bisa mendapatkan ratusan dollar AS dari proyek-proyek yang telah dikerjakannya.

Baca juga: Blok Politik Pelajar Batalkan Aksi Lempar Botol Air Seni ke Kemenkominfo, Ini Alasannya

"Rata-rata per bulan ratusan dollar kalau lagi banyak klien," ungkapnya.

Menurut Sandya, pemblokiran sejumlah platform oleh Kemenkominfo merupakan perampasan hak warga negara dalam berekspresi di ranah digital.

"Ini merupakan perampasan hak kami sebagai warga negara Indonesia. Seharusnya tidak seperti ini," katanya.

Meski Kemenkominfo memberikan kesempatan masyarakat mengambil uangnya yang tersimpan di PayPal, namun Sandya belum melakukan pengambilan uangnya tersebut.

Menurut dia, opsi tersebut bukan sebuah alternatif dalam menyelesaikan masalah yang menimbulkan pro dan kontra itu.

"Masih ada (uangnya di PayPal) dan saya sengaja tidak mengeluarkan karena ini adalah sebuah ketidakadilan," ucap Sandya.

"Katanya mau bikin industri 4.0, katanya mau buat kalangan gamers di Indonesia hebat, tapi Steam dan Epic Games aja di blokir. Bagaimana developer game lokal bisa mengeluarkan karyanya," tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com