JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang Siswi SMP Negeri di Jakarta merasa tertekan akibat diminta guru di sekolahnya untuk memakai jilbab.
Siswi tersebut merasa disudutkan karena teguran untuk memakai jilbab itu disampaikan gurunya di depan anak-anak yang lain.
Hal tersebut terjadi pada seorang siswi SMP Negeri kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Siswi berinisial R (13), mengaku ditegur oleh gurunya lantaran tidak memakai jilbab.
Peneguran itu terjadi beberapa kali terhadap R.
"Salah satu guru tuh ngomongnya di depan kelas gitu. Jadi mungkin adik saya merasa disudutkan," kata kakak korban berinisial DN (24) dilansir dari TribunJakarta.com pada Selasa (2/8/2022).
Baca juga: Dua Sekolah Negeri di Jakarta Diduga Paksa Siswi Pakai Jilbab
R mengaku tertekan dengan gurunya yang saban Senin dan Kamis mengajar kerap menegurnya.
Ada dua guru yang menegur R agar memakai jilbab.
"Namanya anak kecil, dia tuh nangkepnya kok gue kayak dipaksa pakai kerudung di sekolah," kata DN.
Karena tertekan, R meminta DDN untuk membelikannya dua buah jilbab.
DN lalu curiga. Sebab, adiknya itu sehari-hari tak memakai jilbab.
"Saya heran dong loh kenapa? Kan kerudung dipakai hari Jumat aja, akhirnya dia ngaku cerita," ujar DN.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Sebut Siswi Dipaksa Pakai Jilbab ke Sekolah, Pemkot Jakbar: Tidak Ada!
Bahkan karena trauma kerap ditegur gurunya agar pakai jilbab, R sempat tidak mau bersekolah dengan berdalih ke DN bahwa dirinya sedang sakit.
"Hari Senin kemarin dia enggak masuk karena sakit. Pengakuan akhirnya dia bilang soalnya guru yang negor ngajar kelasnya setiap Senin dan Kamis," katanya.
DN pun akhirnya mendatangi sekolah R. Ia menceritakan hal yang tidak mengenakkan itu kepada wali kelas adiknya.
Wali Kelas R pun berjanji akan mengingatkan guru yang kerap menegur R agar tak lagi melakukan hal tersebut.
"Katanya terimakasih atas evaluasinya. Nanti disampaikan ke guru yang bersangkutan," katanya.
DN sebenarnya menganggap teguran terhadap adiknya merupakan niat baik dari guru itu.
Namun, ia menyayangkan sikap guru itu yang menegur adiknya di depan siswa-siswi lain di dalam kelas.
"Niat gurunya mungkin baik, cuman kan namanya anak kecil dan bahasanya juga kurang enak jadi dia nangkepnya kayak dipaksa pakai jilbab," tambahnya.
Menurut DN, orangtuanya membebaskan anak-anaknya untuk memakai jilbab atau pun tidak.
Sebab, memakai jilbab atau tidak tergantung dari kesiapan orang itu.
"Dari diri adik saya belum mau. Saya muslim, ibu dan adik saya yang kedua pakai jilbab. Cuman kalau dalam diri dia belum mau kan enggak apa-apa. Toh ini bukan sekolah Islam tapi negeri," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Ditegur di Dalam Kelas, Cerita Siswi SMP di Pasar Minggu Tertekan Diminta Guru Pakai Jilbab"
,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.