Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Penyelidikan Kasus Brigadir J di Polres Jaksel Sebelum Kasat Reskrim-Kanit Dimutasi dan Kapolres Dinonaktifkan

Kompas.com - 05/08/2022, 11:56 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Satuan Resere Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit menjadi salah satu anggota Kepolisian yang dimutasi oleh Polri buntut kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Selain Ridwan, Kanit I Satreskrim Polres Jaksel AKP Rifaizal Samual juga turut dimutasi.

Keduanya sama-sama dimutasi menjadi Pamen Pelayanan Markas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Yanma Polri).

Keputusan mutasi Ridwan dan Rifaizal tertuang dalam Surat Telegram (ST) Nomor ST: 1628/VIII/KEP/2022 tanggal 4 Agustus 2022.

Baca juga: Setelah Kapolres Jaksel Dinonaktifkan, Kasat Reskrim dan Kanit Dimutasi Buntut Kasus Brigadir J

Mutasi Ridwan dan Rifaizal tak terlepas dari kasus dugaan aksi baku tembak dua anggota Polri, Brigadir J dan Bharada E.

Ridwan disebut menjadi anggota yang turun ke lokasi penembakan yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022.

Ferdy saat itu masih menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, sebelum akhirnya dicopot dari jabatannya setelah adanya kasus itu.

"Jadi kejadian pada hari Jumat sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu Polres Jaksel dapat laporan dari masyarakat yang melapor langsung yaitu Kadiv Propam langsung tentang adanya kejadian di rumah beliau," ujar Kapolres non-aktif Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto pada 12 Juli 2022.

"Kemudian setelah dapat laporan, kami bersama Kasat Reskrim memimpin untuk melakukan pengecekan TKP dan melakukan olah TKP," sambung Budhi.

Baca juga: Keterangan Awal Polres Jaksel soal Kematian Brigadir J, Ada yang Beda dari versi Mabes Polri

Ridwan turut mengawasi proses olah TKP di rumah Irjen Ferdy Sambo. Saat itu jasad Brigadir J disebut ditemukan telah tergeletak tak bernyawa dan dilarikan ke rumah sakit untuk diotopsi.

Budhi menyampaikan, hasil penyelidikan sementara berdasarkan pemeriksaan sejumlah saksi, aksi tembak menembak itu dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap PC, istri Irjen Ferdy Sambo.

Namun, polisi tidak menjelaskan bentuk pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Budhi, aksi baku tembak terjadi karena Bharada E, yang saat itu mencoba menolong istri Ferdy Sambo, terlebih dahulu mendapat serangan dari Brigadir J.

Baca juga: Daftar Polisi yang Dicopot Jabatannya Imbas Kasus Brigadir J

Hasil penyelidikan lain yang didapatkan yakni soal kamera CCTV. Polres Jaksel saat itu menyebut kamera pengawas di rumah Ferdy Sambo rusak saat peristiwa itu terjadi.

"Kami juga mendapatkan bahwa di rumah tersebut memang kebetulan CCTV rusak. Rusak sejak dua minggu lalu, sehingga tidak dapat kami dapatkan," ucap Budhi.

Atas hasil penyelidikan tersebut, pihak keluarga Brigadir J menilai ada kejanggalan dalam kronologi dan penjelasan yang disampaikan polisi soal kematian Brigadir J.

Sebab, pihak keluarga menemukan sejumlah luka lain selain luka tembak di tubuh jenazah Brigadir J.

 

Penyelidikan diambil alih Polda Metro Jaya, Kapolres Jaksel dinonaktifkan

Karena kejanggalan tersebut, keluarga Brigadir J disebut menyampaikan aspirasi agar Budhi, Irjen Ferdy Sambo, dan Karo Paminal Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan dinonaktifkan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kemudian menonaktifkan mereka bertiga pada 20 Juli 2022.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tiga perwira Polri tersebut dinonaktifkan karena Kapolri ingin tim yang menangani kasus Brigadir J bekerja secara profesional.

"Komitmen Bapak Kapolri, tim harus bekerja secara profesional maksimal dengan proses pembuktian secara ilmiah. Ini merupakan suatu keharusan," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Dinonaktifkan sebagai Kapolres Jaksel, Kombes Budhi Herdi: Ini Ujian

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran kemudian menunjuk Kombes Yandri Irsan sebagai Pelaksana Tugas Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Menanggapi penonaktifan dirinya, Kombes Budhi Herdi mengatakan bahwa hal itu merupakan ujian hidup yang harus dihadapinya.

"Saya yakin ini ujian dari Allah SWT untuk menaikkan derajat hamba-Nya yang sabar dan ikhlas dalam menghadapinya. Amin," ujar Budhi melalui pesan singkat, Sabtu (23/7/2022).

Sementara itu, sehari sebelum mengumumkan penonaktifan tiga perwira Polri tersebut, 19 Juli 2022, Irjen Dedi Prasetyo terlebih dahulu menyampaikan bahwa penyelidikan kasus tewasnya Brigadir J diambil alih Polda Metro Jaya.

Kasat Reskrim dan Kanit Polres Jaksel dimutasi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, menjelaskan polisi masih mendalami kasus dugaan penipuan Angel Token.KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, menjelaskan polisi masih mendalami kasus dugaan penipuan Angel Token.
Teranyar, kasus tewasnya Brigadir J diambil alih oleh Mabes Polri.

Selain itu, Kapolri memutasi sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah buntut kasus tewasnya Brigadir J.

Berdasarkan Surat Telegram (ST) Nomor ST: 1628/VIII/KEP/2022 tanggal 4 Agustus 2022, dua di antara perwira yang dimutasi yakni Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit dan Kanit 1 Satreskrim Polres Jakarta Selatan AKP Rifaizal Samual.

Baca juga: Kombes Budhi Herdi, Kapolres Jaksel yang Usut Kasus Polisi Tembak Polisi, Kini Dinonaktifkan

Selain itu, Irjen Ferdy Sambo dan Brigjen Hendra Kurniawan, yang sebelumnya telah dinonaktifkan, juga turut dimutasi.

Namun, Kombes Budhi Herdi, yang dinonaktifkan bersama Ferdy dan Hendra, tak tercantum dalam sederet nama perwira tinggi dan menengah yang dimutasi. Hingga kini belum diketahui jabatan Budhi setelah dinonaktifkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com