Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Penjenamaan RSUD Jadi Rumah Sehat, Anies Dinilai Hendak Sentuh Akar Rumput

Kompas.com - 05/08/2022, 16:15 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang melakukan penjenamaan rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta disebut strategi untuk menyentuh pemilih akar rumput.

Anies diketahui melakukan penjenamaan itu pada Rabu (3/8/2022)

"Kalau yang saya bisa baca itu, Pak Anies ini berupaya menyebarkan legacy simbolik, yang itu bisa menyentuh pemilih akar rumput," ujar Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati kepada awak media, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Anies Baswedan Suka Ganti Nama Selama Menjabat, Termasuk Program Sandiaga, Ini Daftarnya

Dengan kata lain, menurut dia, penjenamaan itu dilakukan untuk meraih empati dari masyarakat menengah bawah.

Sebab, saat ini masih terdapat ketimpangan budaya (gap culture) dalam hal akses menuju rumah sakit.

Rumah sakit dipandang hanya bisa diakses oleh masyarakat menengah ke atas dan belum tentu bisa diakses oleh masyarakat menengah ke bawah.

Wasisto menyatakan, untuk mengurangi ketimpangan itu dan meraih empati dari masyarakat menengah ke bawah, Anies lantas melakukan branding Rumah Sehat untuk Jakarta.

Baca juga: Anies Minta Warga Kunjungi RS Selagi Sehat untuk Medical Check Up dan Konsultasi

"Sehingga diberi labelnya rumah sehat itu sebagai bagian dari upaya untuk bisa menarik simpati atau empati. Jadi ini lebih seperti upaya Pak Anies untuk menarik simpati akar rumput," sebut Wasisto.

Ia melanjutkan, selain penjenamaan itu, Anies juga mengganti nama 22 jalan di Ibu Kota menjadi nama-nama tokoh Betawi.

Menurut Wasisto, tujuan dari penggantian nama itu juga untuk menyentuh pemilih akar rumput.

Sebab, Betawi merupakan pribumi dari DKI Jakarta. Warga Betawi kemudian turut memberikan rasa simpatinya kepada Anies selaku empunya program perubahan nama jalan.

"Kita lihat, pertama, mengubah nama jalan menjadi nama Betawi. Ya jelas cara Pak Anies untuk bisa menarik simpati dari masyarakat asli ya, kalau dalam hal ini pribumi ya, betawi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Anies melakukan penjenamaan RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Menurut dia, penjenamaan itu telah dibahas sejak 2019.

Katanya, Pemprov DKI Jakarta mulai menyiapkan sejumlah langkah terkait penjemanaan menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta pada 2020.

Namun, program itu terhenti pada 2022 karena munculnya pandemi Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA : Edukasi Anak Sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com