Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tobatnya Geng Tawuran, Menjelma Jadi Pemusik "Kamus Akustik" Yang Beken

Kompas.com - 06/08/2022, 12:00 WIB
Larissa Huda

Editor

Kamus Akustik tak punya syarat khusus untuk menjadi anggota, bahkan para mantan pelaku tawuran juga bisa bergabung jika memang memiliki potensi dalam bermusik.

La Ode selaku ketua Karang Taruna Kebon Baru memang memiliki perhatian kepada para mantan pelaku tawuran yang membutuhkan binaan.

Ia berupa melakukan pendekatan dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bimbingan Massal Polri (Bimaspol), Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan lainnya.

Pendekatan dilakukan agar aparat tersebut tidak mengeksekusi anak yang terlibat tawuran itu.

"Mereka punya hak, itu peran kita untuk menggandeng jangan langsung dimasukkan ke penjara," kata La Ode.

Menurut La Ode kekacauan anak-anak itu bisa dirundingkan dulu dengan melihat potensi yang sebenarnya ada dalam diri mereka.

Baca juga: Pelajar 3 Sekolah Terlibat Tawuran di Senen, Seorang Kena Sabetan Senjata Tajam, 13 Orang Ditangkap

"Kami punya bidang pertanian, grup musik, teater, dan futsal. Jadi kami rohnya untuk mencegah konflik sosial," tutur La Ode.

Dari Panggung ke Panggung

Dibentuk sejak 2019, mustahil jika grup musik dengan delapan personel tetap ini tak memiliki banyak pengalaman selama manggung.

Bahkan setiap penampilan mereka bisa mengubah genre lagu dengan membaca situasi di tempat mengikuti selera penonton.

"Tempat kopi itu random dan tugas kami membaca situasi dan penonton. Karena kami dibayar untuk menghibur penonton bukan menghibur diri sendiri," kata Bimo.

Bimo berujar setiap panggung beda seleranya. Misalnya saja, kafe jalanan memiliki selera yang lebih variatif, mulai dari reggae, pop melayu, hingga dangdut.

Menurut Bimo, hal ini karena kafe jalanan lebih menjual kebersamaan dengan berlatar belakang trotoar disertai suara kendaraan roda dua dan empat yang berlalulalang.

Berbeda lagi jika tampil di kafe yang menetap maka mereka memilih lagu terbaru dan viral karena di tempat tersebut suasana dan kenyamanan lebih diutamakan.

Mereka tak hanya sekedar tampil, namun juga berinteraksi dengan penonton layaknya diperlakukan seperti teman tongkrongan.

Baca juga: Tawuran Antar-kelompok Tewaskan 1 Orang di Cipondoh, 2 Pelaku Masuk DPO

Jika para penonton menikmati penampilan mereka, maka dari situ mereka menilai penampilan berhasil menghidupkan suasana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com