JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Simprug Golf, Grogol Selatan, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2022) pagi.
Kebakaran yang menghanguskan setidaknya 100 rumah itu diduga disebabkan oleh korsleting atau hubungan pendek arus listrik di salah satu tempat tinggal warga.
Perwira piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Deni Andrias, mengatakan bahwa api merambat merambat cepat dari satu rumah ke rumah lainnya.
Salah satu penyebabnya adalah karena tidak ada kompertemenisasi yang diterapkan di rumah-rumah warga korban kebakaran itu.
Baca juga: Viral Video Warteg Berdiri Kokoh di Tengah Kebakaran Simprug, Ternyata Ini Penyebabnya
Menurut Undang-undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, kompartemenisasi adalah penyekatan ruang sesuai dengan klasifikasi bangunan dan tipe konstruksi tahan api.
Pemisahan atau penyekatan bisa dilakukan dengan membangun dinding tahan api.
"Itu contoh (lokasi) rawan kebakaran. Karena apa? Tidak ada kompartemenisasi di sekian meter perseginya atau setiap bangunan. Itu kan menjadi permasalahan tata ruang," kata Deni saat dihubungi, Kamis (25/8/2022).
Deni mengemukakan, bangunan yang terbakar di Simprug pada Minggu pagi pada umumnya merupakan bangunan semi permanen yang menggunakan material kayu.
Baca juga: Satu Tewas dalam Kebakaran di Simprug Jaksel, Korban Diduga Serangan Jantung
Sementara itu, sebuah warung makanan berdiri kokoh di antara rumah-rumah warga yang terbakar di Simprug.
Menurut Deni, warung makanan tersebut menerapkan kompartemenisasi, di mana setiap sisi dindingnya dibangun menggunakan bata ringan atau hebel yang mampu menahan api.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.