Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memastikan Lokalisasi Gunung Antang Tidak Hidup Kembali...

Kompas.com - 31/08/2022, 07:36 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan lokalisasi Gunung Antang, di Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur kini telah dibongkar oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Sekitar 120 bangunan liar di lahan seluas 2.788 meter persegi itu dihancurkan pada Selasa (30/8/2022) pagi.

Satu unit ekskavator dikerahkan. Ratusan anggota TNI-Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pemerintah Jakarta Timur turut menjaga upaya penertiban.

Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengungkapkan, selama ini warga menempati kawasan tersebut secara ilegal. Selain prostitusi, bangunan liar tersebut juga diduga digunakan sebagai tempat perjudian.

"Untuk area Gunung Antang ini merupakan lahan milik PT Kereta Api dan telah ditempati secara ilegal dan hari ini telah dilakukan proses penertiban," kata Eva, di lokasi penertiban, Selasa (30/8/2022).

Baca juga: Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar Tanpa Perlawanan

Penertiban dilakukan setelah warga lokalisasi tak menggubris permintaan PT KAI untuk membongkar bangunan secara mandiri.

Bahkan, PT KAI telah melayangkan surat penertiban (SP) 1 hingga SP 3, namun lokalisasi liar di tempat itu masih beroperasi.

Ruang terbuka hijau

PT KAI berencana mengubah kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau (RTH). Eva menuturkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Timur terkait rencana tersebut.

"Tentunya ini kan area (Gunung Antang) yang seharusnya steril. Jadi, kami memang sudah bersurat ke Pemerintah Kota Jakarta Timur untuk dapat dibuat lahan terbuka hijau," tuturnya.

Selama pembangunan RTH berlangsung, pihak PT KAI juga akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga kawasan Gunung Antang. Hal ini guna memastikan warga tidak kembali ke kawasan tersebut.

"Kami juga akan melakukan penjagaan terpadu dengan pihak TNI-Polri, kemudian PT KAI dan juga Pemerintah Kota, penjagaan juga terus dilakukan," ujar Eva.

Baca juga: BERITA FOTO: Lokalisasi Gunung Antang Dibongkar

Secara terpisah, Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Kelurahan Palmeriam Herdayanti mendukung rencana pembangunan RTH.

Herdayanti mengatakan, pembangunan RTH di lokalisasi Gunung Antang sejalan dengan program Kelurahan Palmeriam. Ia juga mengungkapkan bahwa jumlah RTH di wilayah Palmeriam masih sangat minim.

"Sangat setuju dan sejalan dengan program kami. Karena RTH di wilayah kami sangat minim sekali," ucap Herdayanti.

Warga menyaksikan pembongkaran kawasan lokalisasi Gunung Antang, Jakarta Timur, Selasa (30/8/2022). Petugas gaungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi Jakarta Timur serta melibatkan personel TNI-Polri melakukan pembongkaran lokalisasi yang berdiri di lahan milik PT KAI.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Warga menyaksikan pembongkaran kawasan lokalisasi Gunung Antang, Jakarta Timur, Selasa (30/8/2022). Petugas gaungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi Jakarta Timur serta melibatkan personel TNI-Polri melakukan pembongkaran lokalisasi yang berdiri di lahan milik PT KAI.

Herdayanti mengatakan, rencana penertiban Gunung Antang sudah tercetus sejak lama, namun hal itu baru terealisasi tahun ini.

"Ini (rencana penertiban) sebenarnya sudah lama. Waktu tahun 2015, pernah ditertibkan tetapi gagal. Tahun 2016 semua terbakar habis, tapi dibangun lagi," imbuh Herdayanti.

Baca juga: Kawasan Bekas Lokalisasi Gunung Antang Akan Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

Hal senada disampaikan oleh Ketua RW 009 Palmeriam, Sutrisno. Dia berharap, usai lokalisasi Gunung Antang dibongkar, lahan itu bisa dimanfaakan dengan baik.

"Tergantung dari PT KAI yang berwenang. Harus ada tindak lanjut ke depan, jangan bongkar-bongkar saja, nanti akan jadi rawan juga," ujar Sutrisno.

Menurut dia, warga mendukung langkah PT KAI untuk menjadikan kawasan itu sebagai kawasan RTH.

"Warga mendukung (RTH). Harapannya bisa mengubah image RW 009 jadi lebih bagus. Warga sih siap, tergantung PT KAI. Jangan hanya bongkar saja, tapi solusi ke depan tidak ada, ya percuma," kata Sutrisno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com