Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjambret Ponsel yang Kabur lewat Gorong-gorong di Kebon Jeruk Belum Ditemukan

Kompas.com - 31/08/2022, 13:22 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penjambret ponsel diduga melarikan diri melalui gorong-gorong karena dikejar warga, di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Kompol Slamet Riyadi menyebutkan, hingga Rabu (31/8/2022) siang, pelaku belum berhasil ditemukan.

"Semalam sudah kami, anggota polsek bersama warga, sudah mencari. Hasilnya nihil," kata Slamet saat dikonfirmasi, Rabu.

Baca juga: 4 Jam Ditunggu Warga, Penjambret Ponsel yang Masuk Gorong-gorong di Kebon Jeruk Tak Kunjung Keluar

Slamet menuturkan, upaya pencarian dilakukan hingga pukul 24.00 WIB. Sementara, menurut warga yang enggan disebutkan namanya, banyak orang yang berjaga sepanjang malam di sekitar gorong-gorong.

"Ramai semalam. Pada nungguin di sini (sisi lain gorong-gorong), ada yang di sana (tempat pelaku terjun). Tapi enggak keluar juga. Mungkin pelakunya sudah kabur sebelum warga ramai," kata perempuan yang biasa dipanggil Bude itu, saat ditemui di sekitar lokasi, Rabu.

Bude menceritakan, korban penjambretan sempat melacak keberadaan ponselnya menggunakan nomor identitas telepon seluler atau IMEI.

Namun, posisi ponsel yang hilang itu diduga sudah berada di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat.

"Semalam korbannya sempat mengecek lokasi ponsel pakai IMEI. Kami nyangka jambretnya masih di got, lokasi HP-nya sudah di Kemanggisan, terakhir di Pelni. Bisa jadi juga itu pelaku satu lagi yang kabur pakai motor," kata Bude.

Baca juga: Dikejar Warga, Penjambret Ponsel Masuk Gorong-gorong di Jalan Panjang Kebon Jeruk

Ia menyebutkan, ponsel Samsung A32 dirampas saat korban menghubungi suaminya untuk meminta jemput usai turun dari angkutan kota (angkot).

Menurut Bude, peristiwa penjambretan kerap terjadi di kawasan itu.

"Sebulan lalu, ada anak sini lagi berdiri di pinggir kios, disamber begitu saja. Sampai enggak sempat teriak," kata Bude.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com